Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Tidak hanya mengembangkan bisnis dan meraup keuntungan dari sisi perbankan. Bank Mandiri berupaya menyalurkan dana program bina lingkungan melalui program corporate social responsibility (CSR).
Bank pelat merah ini memilih Bali sebaagai daerah penyaluran dana bina lingkungan sebesar Rp 741,9 juta. Dana tersebut mengalir untuk kegiatan pembangunan beton penahan abrasi dan peningkatan fasilitas kesehatan warga.
Dari total bantuan tersebut, senilai Rp 180 juta untuk pembangunan beton penahan abrasi seluas 90 meter di atas akses jalan menuju Pulai Peninsula. Serta dana sebesar Rp 306,9 juta mengalir untuk peningkatan kapasitas warga Desa Pengotan dan hibah sebesar Rp 255 juta dianggarkan untuk pengadaan ambulans dengan perlengkapan medis.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, program bina lingkungan ini merupakan bentuk apresiasi perusahaan atas dukungan masyarakat Bali kepada perseroan dalam mengambangkan usaha dan memberikan kontribusi aktif pada dunia ekonomi.
Tahun lalu, Bank Mandiri telah mengucurkan program bina lingkungan di Bali sebesar Rp 3,36 miliar. Sedangkan dalam lima bulan pertama 2012, dana bina lingkungan yang telah disalurkan di Kantor Wilayah X Bank Mandiri yang membawahi Bali dan Nusa Tenggara senilai Rp 11,5 miliar.
Berbeda dengan Bank Mandiri, Bank Internasional Indonesia (BII) menyalurkan CSR untuk memberdayakan wanita melalui micro financing. Program dengan nama BII Berbagi itu, menyediakan dana bergulir sebesar Rp 1 miliar.
BII menggandeng Yayasan Mitra Dhuafa (Yamida) melalui koperasi yang dimilikinya, yaitu Koperasi Mitra Dhuafa (Komida). Dana bank yang mayoritas sahamnya milik investor Malaysia itu mengalir ke 1.250 perempuan di tiga target area di tiga provinsi. Antara lain Jonggol, Jawa Barat, Sragen, Jawa Tengah dan Kulon Progo, Yogyakarta.
Dana bergulir ini akan dimanfaatkan bagi pengembangan usaha mikro seperti kerajinan, makanan dan lain-lain. Para penerima bantuan juga akan mendapatkan pelatihan teksnis, hingga akuntansi dasar untuk pencatatan keuangan. Manajemen BII belum bisa memastikan, apakah kegiatan CSR ini akan menjadi pintu masuk manajemen untuk menggarap kredit mikro di bawah Rp 3 juta, seperti yang dilakukan bank lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News