Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Hasil kinerja PT Bank Mandiri Tbk pada tiga bulan pertama tahun 2015 kurang memuaskan. Oleh sebab itu, segala upaya coba dimaksimalkan bank milik pemerintah ini. Salah satunya dengan menggeber penyaluran kredit konsumsi.
Bank Mandiri mematok target cukup tinggi untuk kredit konsumsi ini. Hery Gunardi, Direktur Konsumer Bank Mandiri mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan kredit konsumsi sepanjang tahun 2015 sebesar 24% hingga 28%. Target ini di atas rata-rata pertumbuhan kredit konsumsi perbankan tahun lalu yang hanya sebesar 14%.
“Kredit konsumsi masih potensial untuk dibiayai, seperti kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit tanpa agunan (KTA),” kata Hery, Selasa (28/4). Ia menambahkan, target penyaluran pembiayaan KTA Bank Mandiri diharapkan tumbuh 30% hingga 35% dari tahun lalu. Sedangkan, kredit kendaraan bermotor meningkat 40%, kartu kredit tumbuh 13% hingga 15%, dan kredit kepemilikan rumah (KPR) meningkat 13% hingga 15%.
Dengan asumsi pertumbuhan penyaluran kredit konsumsi sebesar 24%–28% tersebut, manajemen Bank Mandiri memiliki hitungan bahwa dana yang terserap oleh masyarakat di sektor ini menjadi bernilai total Rp 80,22 triliun-Rp 82,81 triliun hingga akhir tahun 2015. Pada akhir tahun 2014, penyaluran kredit konsumsi Bank Mandiri berada di kisaran Rp 64,7 triliun.
Sekedar mengingatkan, salah satu komponen kredit konsumsi Bank Mandiri, yaitu pembiayaan KPR di kuartal I-2015 membukukan catatan yang kurang menawan. Hery menyatakan, terjadi penurunan sebesar 0,91% dari penyaluran KPR pada kuartal I–2014. Hal itu terjadi karena dampak dari kebijakan BI mengenai regulasi loan to value (LTV) yang berlaku sejak pertengahan tahun 2013.
Meski turun, kualitas penyaluran KPR masih bagus. Hery menyebutkan, tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KPR juga masih sejalan dengan kredit konsumsi Bank Mandiri secara umum. "Sampai saat ini tingkat NPL masih kecil, di bawah 2%," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News