Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan meningkatkan pembiayaan rumah bekas (second) untuk memperbaiki kinerja pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR). Hery Gunardi, Direktur Konsumer Bank Mandiri mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan broker properti untuk menyasar pasar masyarakat yang ingin membeli rumah second.
“Mandiri optimis kredit properti di Mandiri, meski awal tahun sempat turun,” katanya, Senin (27/4). Bank berpelat merah ini membidik pertumbuhan KPR sebesar 13%-15% untuk tahun 2015, dengan realisasi kredit sekitar Rp 29,93 triliun-Rp 30,46 triliun per akhir tahun, dari realisasi KPR sebesar Rp 26,49 triliun per akhir tahun 2014.
Adapun, Mandiri mencatat penurunan KPR sebesar 1,81% menjadi Rp 26,20 triliun per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 26,69 triliun per kuartal I/2014. Hery bilang, penurunan KPR karena aturan uang muka untuk rumah pertama, kedua dan selanjutnya, karena mayoritas kredit rumah Mandiri menyasar kalangan menengah ke atas.
Serta, permintaan masyarakat akan pembelian rumah terus menurun karena melemahnya pertumbuhan ekonomi, sehingga pendapatan masyarakat ikut menurun. “Jika, Bank Indonesia (BI) ingin melonggarkan aturan uang muka untuk KPR maka akan membantu pertumbuhan KPR,” tambahnya. Misalnya, Mandiri memberikan pembiayaan KPR untuk rumah seharga minimal Rp 300 juta sampai Rp 600 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News