Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Tercatat, Mandiri Online kini telah memiliki 2,77 juta pengguna aktif. Saat ini Bank Mandiri bersinergi dengan beberapa BUMN telah memiliki aplikasi pembayaran berbasis mobile dan QR, LinkAja, yang diharapkan dapat menjadi national champion pembayaran digital.
Panji menambahkan dari sisi rasio intermediasi makroprudensial (RIM), Bank Mandiri juga masih stabil di level 91,72% dan menurun sebesar 1,05% secara yoy.
Baca Juga: Juni 2020, BCA bakal luncurkan Bank Royal sebagai bank digital
Secara terpisah, Direktur Tresury and International Banking Darmawan Junaidi menambahkan likuiditas di Bank Mandiri masih cenderung stabil, terutama setelah Bank Indonesia (BI) melakukan pendalaman pasar dengan membuka ruang untuk repo bagi perbankan yang memiliki penyangga likuiditas dalam bentuk surat berharga.
"Kami juga bisa memanfaatkan value chain nasabah wholesale Bank Mandiri untuk mendorong transaksi dan tentunya pendanaan," katanya.
Selain itu, dengan telah diturunkannya bunga acuan BI 7 days reverse repo rate (7DRRR) sebanyak 100 basis poin diharapkan bakal membuat persaingan perebutan dana di pasar menjadi reda. "Walaupun sebenarnya kami tidak berebut mencari deposito waktu likuiditas ketat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News