kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Bank Mandiri target kredit valas naik 10% di 2014


Senin, 11 November 2013 / 15:02 WIB
Bank Mandiri target kredit valas naik 10% di 2014
ILUSTRASI. Perpanjang SIM Sejam Jadi, Berikut Jadwal SIM Keliling Bekasi Hari Ini 30 Juni 2022


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan kredit valuta asing (valas) di 2014 mendatang tak setinggi tahun ini. Begitu pula dana pihak ketiganya (DPK).

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Pahala N Mansury memperkirakan, tekanan terhadap mata uang rupiah tahun depan tak sekuat tahun ini, yang mencapai 18% atas dollar AS.

"Perkiraan kami begitu, karena tidak akan terjadi depresiasi rupiah sebesar tahun ini. Kedua, dengan kemungkinan adanya tapering off, sebagian dana valas tak tumbuh seperti saat ini," kata Pahala di sela-sela Mandiri Investment Forum di Jakarta, Senin (11/11).

Pertumbuhan DPK valas tahun ini di atas 25%. Pahala memperkirakan, tahun depan di bawah 25%. Sementara pertumbuhan kredit valas tahun ini di kisaran 8%-10 %.

Untuk itu, tahun depan, Bank Mandiri akan menjaga pertumbuhan kredit valas di atas10%, untuk menjaga loan deposit ratio (LDR) di kisaran 75%-80%. "Sekarang ini LDR kita 64%-65%. Kita lihat tahun depan naik. Tapi kita jaga di kisaran 75%-80%," ujarnya.

Di sisi lain, lanjut Pahala, Mandiri bakal fokus pada likuiditas rupiah. Ia juga mengatakan Mandiri akan cenderung memperbanyak transaksi rupiah, contohnya membiayai proyek infrastruktur yang pendapatannya berupa rupiah.

"Karena pertumbuhan yang kita harapkan LDR rupiah lebih tinggi dari LDR valas. Kita juga berharap pertumbuhan kredit rupiah lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit valas," jelas Pahala. (Estu Suryowati/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×