kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

Bank Mandiri Taspen Perkuat Kesadaran Pegawai Terkait Keamanan Siber


Minggu, 21 Juli 2024 / 14:54 WIB
Bank Mandiri Taspen Perkuat Kesadaran Pegawai Terkait Keamanan Siber
ILUSTRASI. Karyawan Bank Mandiri Taspen melayani nasabah saat melakukan transaksi di salah satu kantor cabang?di Jakarta, Rabu (23/4).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan wajib terus memperkuat sistem keamanan IT di tengah perkembangan digitalisasi. Apalagi, transaksi perbankan saat ini sudah didominasi transaksi digital. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa transaksi digital banking per Mei sudah mencapai Rp 5.570 triliun atau tumbuh 10,8% secara tahunan.

Bank Mandiri Taspen juga terus memperkuat keamanan siber. Penguatan tak hanya dilakukan dari sisi IT, tetapi bank ini mengambil langkah maju dalam memperkuat kesadaran dan keamanan siber di lingkungan internal perusahaan. 

Sebagai bentuk perlindungan dan antisipasi terhadap kejahatan siber yang akhir-akhir ini menjadi suatu permasalahan yang serius bagi banyak perusahaan atau organisasi pemerintahan, Bank Mandiri Taspen bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar acara sesi sharing bertajuk Keamanan & Pertahanan Siber.

Widi Nugroho, Direktur IT & Digital Bank Mandiri Taspen mengatakan, serangan siber sebagian besar menyerang dari sisi people, yakni mencapai 80%. Sehingga, kegiatan tersebut dinilai sangat penting. 

Baca Juga: Transaksi Digital Banking BSI Naik 45,02% per Juni 2024

“Penting sekali bagi para karyawan untuk bisa meningkatkan kesadaran insiden siber serta memiliki prioritas keamanan siber di industri perbankan agar bisa membangun kepercayaan nasabah,” kata Widi dalam keterangan resminya, Sabtu (20/7).

Sementara itu,  Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Slamet Aji Pamungkas menyampaikan bahwa keamanan siber harus diperhatikan oleh seluruh aspek perusahaan, mulai dari top management hingga ke seluruh pegawai.

Menurutnya, penting untuk bisa mengetahui tindakan perlindungan apa saja yang berasal dari perangkat, jaringan, dan data agar terhindar dari ancaman serangan siber ataupun akses ilegal yang sedang marak terjadi.

Mengingat risiko bisnis dan keamanan siber di sektor keuangan sangat tinggi, maka kolaborasi antara regulator mulai dări BI, OJK dan BSSN penting untuk menyediakan regulasi dan kebijakan dalam memperkuat tata kelola keamanan siber di sektor keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×