kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Bank Mantap fokus bidik pensiunan dan mikro


Rabu, 04 Januari 2017 / 17:48 WIB
Bank Mantap fokus bidik pensiunan dan mikro


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank Mandiri Taspen Pos atau Bank Mantap tetap fokus menggarap bisnis pensiunan, mikro, usaha kecil dan menengah (UKM) setelah PT Pos Indonesia melepas saham di Bank Mantap ke PT Taspen. Bank Mantap menilai cakupan segmen bisnis pensiunan dan mikro masih luas.

Abdul Rachman, Komisaris Utama Bank Mantap mengatakan, pihaknya akan lebih ekspansif pada 2017, karena nasabah pensiunan dan mikro masih membutuhkan kantor cabang untuk layanan perbankan. “Kami berencana mendirikan 60 kantor cabang pada tahun ini,” kata Rachman, Rabu (4/1).

Rachman bilang, cabang-cabang ini akan banyak berdiri di luar Bali seperti di pulau Jawa dan Sumatra yang memiliki pasar pensiunan dan mikro yang tinggi. Selain cabang, Bank Mantap juga akan mengembangkan mobile banking yang terkoneksi dengan PT Bank Mandiri Tbk, karena di era digital, mobile banking menjadi pendukung kantor cabang.

Direktur Utama Bank Mantap Nixon Napitupulu mengatakan, pihaknya masih menitikberatkan bisnis pada kredit pensiunan dengan target pertumbuhan sebesar 100% pada 2017. Kemudian kredit mikro menjadi fokus kedua perusahaan dengan target pertumbuhan kredit mikro sebesar 32% pada tahun ini.

“Di2017, kredit pensiunan ditargetkan tumbuh lebih dari dua kali lipat dari posisi saat ini,” jelas Nixon. Sedangkan, secara keseluruhan kredit akan tumbuh di atas 60% pada tahun ini dengan target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 5 triliun.

Bank Mantap tak ingin hanya mengandalkan DPK sebagai sumber dana. Bank yang berpusat di Bali ini juga berencana menerbitkan obligasi untuk kebutuhan likuiditas. “Kami berencana menerbitkan bonds senilai Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun di tahun ini,” terang Nixon.

Data terakhir tercatat, Bank Mantap membukukan kredit sebesar Rp 4,50 triliun per November 2016 atau tumbuh 210% dari posisi Rp 1,45 triliun per November 2015. Sedangkan DPK mencapai Rp 4,84 triliun per November 2016, tumbuh 189% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 senilai Rp 1,67 triliun.

Dari pertumbuhan tersebut, anak usaha Bank Mandiri dan Taspen ini memperoleh laba bersih sebesar Rp 49,39 miliar per November 2016 atau tumbuh 123% dibandingkan perolehan laba bersih November 2015 senilai sebesar Rp 22,12 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×