Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Bank Mega siap memperbaiki kinerja kredit dan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun 2013. Maklum, pada akhir 2012, pertumbuhan kredit melambat, sehingga memperlambat laju DPK.
Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib, menuturkan pihaknya siap memperbesar porsi kredit usaha kecil dan menengah (UKM), korporasi dan komersial. Tujuannya, ketika ada pengaturan, tak mempengaruhi pertumbuhan.
Porsi kredit konsumer 43% atau Rp 10 triliun dari total kredit. "Kami juga menyiapkan dua direktur kredit yang menangani kredit UKM serta kredit korporasi, komersial dan konsumer," jelasnya.
Akibat aturan kenaikan uang muka kredit motor dan mobil, pembiayaan menurun hingga Rp 4 triliun, dari rata-rata pembiayaan Rp 9 triliun per tahun. "Nasabah kredit kendaraan kami pindah ke bank syariah," tambahnya.
Bank milik Chairul Tanjung ini membidik pertumbuhan kredit 15% - 20% atau Rp 30,93 triliun - Rp 32,28 triliun sampai akhir 2013. Sektor-sektor yang akan dioptimalkan seperti infrastruktur, properti dan UKM. Di kuartal I-2013 belum terlihat perbaikan penyaluran kredit.
Direktur Dana Bank Mega, Dony Oskaria, mengatakan pihaknya juga akan menggeber pertumbuhan DPK untuk mengimbangi pertumbuhan kredit. Bank membidik pertumbuhan dana 33% atau Rp 68 triliun sampai akhir 2013 dari posisi akhir tahun lalu 51 triliun. Adapun, komposisi dana akan terbagi 50% untuk dana murah dan 50% dana mahal.
Demi mencapai target, Mega menyiapkan hadiah daripada bunga tinggi, seperti voucer dari CT Corporation. Ongkos memberi hadiah lebih murah. "Kami hanya membayar 50%, sisanya merchant," ucapnya. Mega membukukan pertumbuhan DPK 2,3% akhir tahun lalu.
Bank Mega juga ingin menekan biaya dana, caranya bunga nasabah tabungan dan deposito maksimal 5,5%. Mega mencatat, penurunan biaya dana menjadi 4,25% pada kuartal I-2013. Di akhir tahun, Mega siap menggunting biaya dana menjadi 3,97%. "Pertumbuhan kredit 20% dan DPK 33%. Kami membidik rasio pinjaman - simpanan (LDR) 50%-60%," tambah Kostaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News