Reporter: Nadya Zahira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Syariah menargetkan rasio dana murah atau current account savings account (CASA) sebesar 40% terhadap total dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir tahun 2025.
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji mengatakan bahwa target itu dipatok setelah Bank Mega Syariah berhasil mencatatkan rasio CASA sebesar 34,01% pada 2024 dari sebelumnya yang mencapai 29,80% pada 2023. Angka ini tumbuh 14,13% secara tahunan atau year on year (yoy).
“Kami menargetkan rasio CASA sebesar 40% di tahun ini, meski persaingan tidak gampang di market karena tidak hanya antar-bank syariah, tapi juga dengan bank konvensional,” kata Rasmoro kepada awal media, dalam acara Media Gathering, di Jakarta, Kamis (13/3).
Lebih lanjut, ia menyebutkan DPK tercatat tumbuh stabil mencapai Rp 9,96 triliun atau meningkat 2,82% secara yoy pada tahun 2024. Adapun peningkatan terbesar DPK terjadi pada portofolio giro yang tumbuh sebesar 47,79%.
Baca Juga: Bank Mega Syariah Berencana Bangun Layanan Bank Emas pada Semester II-2025
Rasmoro menerangkan bahwa persaingan bank syariah untuk mendapatkan DPK tidak hanya terjadi dengan sesama bank syariah lainnya, melainkan juga dengan bank-bank konvensional pada umumnya.
Untuk itu, Bank Mega Syariah berupaya untuk menumbuhkan porsi dana murah melalui strategi atau pendekatan tertentu seperti dengan meningkatkan jumlah tabungan haji dan umrah.
“Pendekatan juga kami lakukan dengan mengoptimalkan ekosistem dari ujung ke ujung,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo mengatakan pertumbuhan rasio CASA menjadi salah satu strategi utama Bank Mega Syariah dalam menghadapi tantangan pada tahun 2025.
Menurut dia, dengan rasio CASA yang jauh lebih tinggi lagi, bank syariah ini akan memiliki fondasi yang cukup kuat untuk menjaga atau maintenance pendanaan.
“Memang walaupun BI rate sudah turun dua kali sejak September 2024 hingga saat ini, tapi di market sama sekali belum terjadi penurunan yang signifikan, sehingga kami benar-benar harus menjaga pertumbuhan funding atau pendanaan,” imbuhnya.
Memasuki tahun 2025, Yuwono bilang, Bank Mega Syariah menyiapkan sejumlah strategi guna mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di tengah dinamika ekonomi yang masih penuh tantangan.
Baca Juga: Genjot Bisnis Payroll, Perbankan Menggaet Dana Murah
Ia menyebutkan, strategi yang akan dilakukan Bank Mega Syariah di tahun ini anatara lain yaitu, Business to Business to Consumer (B2B2C). Hal ini menjadi fokus perusahaan untuk memperluas penetrasi pasar dan meningkatkan pertumbuhan bisnis secara eksponensial.
“Strategi tersebut perlu dilakukan untuk mendukung penetrasi pasar ritel, di mana Bank tidak hanya menyasar nasabah korporasi, tetapi juga seluruh ekosistem yang ada di dalamnya,” ujar Yuwono
Ia menilai, pendekatan B2B2C ini akan didukung dengan inovasi produk dan layanan yang inovatif untuk memastikan kemudahan akses perbankan syariah bagi seluruh segmen nasabah.
Kemudian, strategi selanjutnya Yuwono bilang, yaitu dengan meningkatkan kualitas sejumlah produk andalan dari Bank Mega Syariah antara lain tabungan haji, mobile banking M-Syariah, layanan priority banking Mega First Syariah, reksadana syariah, dan kartu pembiayaan Syariah Card.
Selanjutnya: Promo JSM Indomaret Periode 14-16 Maret 2025, Indomie Jumbo Beli 3 Lebih Murah
Menarik Dibaca: Promo Hokben Khusus Lewat Aplikasi, Bisa Dapat Yakitori atau Hokben Miso Ramen Gratis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News