Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadang gempuran perusahaan teknologi finansial (Tekfin), sejumlah bank terus mendorong penyaluran kredit konsumer via platform daring maupun kerja sama pembiayaan.
Paling anyar, ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang pada Rabu (15) teken kerja sama dengan Traveloka untuk pembiayaan fitur paylater.
Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo bilang melalui kerja sama ini, perseroan berpotensi menyalurkan hingga Rp 6 triliun.
“Siapa saja kini bisa merencanakan perjalanan liburan dan penunjang gaya hidup tanpa perlu harus menyediakan dana pembayarannya saat itu juga,” kata Anggoro kepada Kontan.co.id, Rabu (15/1).
Baca Juga: Fintech dan tren transaksi digital, bagaimana upaya bank menghadapi disrupsi?
Ia juga menambahkan, bagi bank berlogo angka 46 ini kerja sama dengan Traveloka juga diharapkan turut mendongkrak penyaluran kredit konsumer perseroan.
Tahun ini, Anggoro ilang perseroan menargetkan untuk meraih pertumbuhan kredit konsumsi double digit. Kredit pemilikan rumah (KPR), dan payroll loan akan jadi andalan penopang pertumbuhan.
“Tahun lalu, kredit konsumsi kami jadi salah satu pendorong pertumbuhan total kredit dengan pertumbuhan di kisaran 7,5% hingga 8,5%. Ini di atas rata-rata industri yang tumbuh 6,5% per Oktober 2019,” sambungnya.
Kompatriot BNI yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kini juga makin serius mendorong platform pinjam daring miliknya yaitu Ceria yang baru saja diluncurkan pertengahan Desember 2019 lalu.
Seperti fitur paylater, Ceria dapat dimanafaatkan untuk bertransaksi di merchant rekanan BRI dan dapat melakukan pembayaran dengan cicilan.
Baca Juga: Bank Melawan Paylater Milik Tekfin
“Sejak diluncurkan 12 Desember 2019 hingga 31 Desember 2019 tercatat ada sekitar 1.000 pengguna mendapat persetujuan kredit di Ceria dengan total nilai penyaluran mencapai Rp 10 miliar,” kata Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani kepada Kontan.co.id.
Tahun ini, pengguna Ceria juga ditargetkan bisa tumbuh agresif mencapai 20.000 nasabah. Sayangnya, Handayani enggan menyebut berapa target nilai penyalurannya.
Yang jelas, ia bilang pembayaran via Ceria juga akan dapat dilakukan di sejumlah platform dagang daring ternama di Indonesia pada kuartal-I 2020 ini. Sejumlah platform milik perusahaan pelat merah seperti LinkAja, dan Telkomsel juga dibidik.
“Strategi ekspansinya, kami akan fokus ke nasabah milenial BRI karena Ceria merupakan salah satu solusi pembayaran transaksi online. Kami juga akan memperluas jaringan merchant dan agregator. Kuartal I-2020 layanan Ceria juga akan segera live di top merchant e-commerce,” sambung Handayani.
Baca Juga: Urgansi Sistem Identitas Digital Nasional
Entitas anak BRI yaitu PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) juga punya rencana serupa terkait platform pinjam daringnya yaitu Pinang (Pinjam Tenang). Tahun ini, penyaluran Pinang ditargetkan bisa tumbuh signifikan.
“Sejak diluncurkan Februari 2019 sampai akhir tahun lalu penyaluran Pinang telah mencapai Rp 30,6 triliun. Adapun tahun ini penyalurannya diproyeksikan bisa mencapai Rp 500 miliar,” kata Plt. Dierktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang kepada Kontan.co.id.
Pinanng sendiri merupakan platform pinjam daring milik BRI Agro yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah BRI Group. Ebeneser juga menambahkan ke depan, Pinang kelak juga akan diperluas jangkauannya kepada non-nasabah BRI Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News