kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Bank MNC (BABP) Bakal Rights Issue 13,5 Miliar Saham


Rabu, 13 September 2023 / 16:19 WIB
Bank MNC (BABP) Bakal Rights Issue 13,5 Miliar Saham
ILUSTRASI. PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank atau BABP)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) akan berencana untuk menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 13,5 miliar saham seri B atau 28,57% dari modal disetor dengan nominal Rp 50 per saham.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), BABP belum mengumumkan harga pelaksanaan rights issue tersebut.

Perusahaan mengumumkan, bahwa seluruh dana yang diperoleh dari HMETD, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan seluruhnya digunakan untuk pemberian kredit. Namun, perusahaan tetap memperhatikan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).

"Bagi pemegang saham perseroan yang tidak ikut berpartisipasi akan mengalami penurunan (dilusi) kepemilikan saham secara proporsional," tulis manajemen BABP.

Baca Juga: Dorong Kredit, BI Bakal Naikkan Insentif Likuiditas Perbankan Jadi Rp 156 Triliun

Hal ini sesuai dengan jumlah saham baru yang diterbitkan yaitu sebanyak-banyaknya 28,57% setelah penambahan modal dengan rights issue. Rencana perseroan untuk melakukan rights issue akan dilaksanakan segera setelah diperolehnya persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada 19 Oktober 2023.

"Rencana penambahan modal diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan dan meningkatkan kegiatan usaha," kata manajemen.

Perusahaan juga berharap penambahan modal dapat memperkuat kinerja dan daya saing di industri yang sama terutama di era digital saat ini. Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing perseroan, diharapkan dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham.

Di tengah rencana rights issue ini, proses penggabungan usaha atau merger antara PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dan PT Bank MNC International Tbk (BABP) belum juga rampung.

Terbaru, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, merger Bank Nobu dengan Bank MNC sedang dalam masa kritikal.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang saat ini perkembangan terbaru dari aksi korporasi tersebut telah memasuki masa-masa kritikal. Bank Nobu dan Bank MNC sedang berunding terkait porsi kepemilikan saham.

“Mungkin saja ada komplikasi teknis, tapi ini tidak ada sama sekali rencana untuk membatalkan,” ujar Dian belum lama ini.

Baca Juga: Semester I, BCA Syariah Catatkan 6 Juta Transaksi yang Didominasi Via Mobile Banking

Dian mengatakan, bank milik James Riady dan Hary Tanoesoedibjo itu sudah menyelesaikan tahap evaluasi terkait rencana penggabungan ini. Lebih lanjut, ia melihat bank-bank tersebut sedang melakukan akselerasi untuk aksi korporasi tersebut.

Sebelumnya, merger antara Bank Nobu dengan Bank MNC dijadwalkan kelar pada Agustus 2023. Namun, Dian bilang, keterlambatan tersebut bisa saja semakin memperkuat proses merger tersebut.

Selain itu, Dian juga memandang bahwa penyelesaian persoalan-persoalan teknis ini pada akhirnya akan menjadikan proses merger ini akan berjalan lebih baik. Diharapkan, itu tidak akan menimbulkan masalah nantinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×