kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bakal Rights Issue 4,6 Miliar Saham, JTrust Bank Incar Dana Rp 1,4 Triliun


Selasa, 08 Agustus 2023 / 09:46 WIB
Bakal Rights Issue 4,6 Miliar Saham, JTrust Bank Incar Dana Rp 1,4 Triliun
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di kantor Cabang JTrust Bank di Wisma Kodel Jakarta, Senin (6/6). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/06/06/2016


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) bakal segera melaksanakan  penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD III) atau rights issue sebanyak 4,6 miliar saham pada awal Oktober 2023

Dalam keterbukaan informasi (7/8), BCIC menawarkan saham tersebut dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Itu berarti jika saham yang diterbitkan terserap semua, BCIC akan mengantongi dana senilai Rp 1,4 triliun.

Manajemen menyebutkan hasil dari rights issue tersebut akan digunakan untuk mengukuhkan pemenuhan ketentuan modal inti minimum bank dengan mengkompensasi Dana Setoran Modal (DSM).

Adapun, DSM tersebut sebelumnya telah dicatat sebagai komponen ekuitas lainnya yang telah disetorkan pemegang saham pengendali, J Trust Co., Ltd. Jepang senilai Rp 1 triliun pada 31 Desember 2022.

Baca Juga: Korporasi Lebih Doyan Cari Pembiayaan di Pasar Modal Ketimbang Perbankan

Manajemen juga menyebut jika pelaksanaan rights issue ini juga dilakukan pemegang saham lainnya, maka dananya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan.

“Dalam pengembangan usaha perseroan melalui pertumbuhan kredit,” tulis manajemen dalam keterbukaannya.

Setelah pelaksanaan rights issue kali ini, kepemilikan saham J Trust Co., Ltd. Jepang akan bertambah dari sebelumnya  13,4 juta saham menjadi 16,7 juta saham. Jika pemegang saham lainnya tidak mengambil haknya, porsi kepemilikan pemegang saham pengendali menjadi 78,18%.

“Para pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD yang jadi haknya akan mengalami dilusi maksimum sebesar 15,57%,” tulis manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×