kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Muamalat bakal gelar rights issue


Rabu, 09 Agustus 2017 / 13:13 WIB
Bank Muamalat bakal gelar rights issue


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Yuwono Triatmodjo | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) kembali menjadi buruan investor pasca suspensi saham perusahaan ini dibuka Bursa Efek Indonesia, Selasa (8/8). Harga saham PADI melonjak 21,32% menjadi Rp 1.195 per saham, kemarin.

Aksi borong saham ini tak terlepas dari kabar bahwa PADI berminat menjadi pemegang saham PT Bank Muamalat Indonesia.

Apalagi, Bank Muamalat butuh dana segar untuk injeksi modal. Berdasarkan kinerja keuangan Bank Mualamat, semester I 2017, rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) Bank Muamalat sebesar 12,83% dan non performing financing (NPF) gross 4,56%.

Endy Abdurrahman, Direktur Utama Bank Muamalat bertutur, pihaknya memang memiliki agenda merilis saham baru atau rights issue. Namun, "Masih menunggu keputusan pemegang saham," tandas Endy kepada KONTAN, Selasa (8/8). Endy juga masih enggan menyebut besaran target dana dari aksi korporasi itu.

Kabar yang sampai ke KONTAN menyebutkan, rights issue merupakan strategi Bank Muamalat untuk menggandeng investor baru. Termasuk menjadi jalan bagi PADI untuk masuk sebagai pemegang saham. Sayang, Endy tidak menjawab pertanyaan ini.

Manajemen PADI sendiri lewat surat No 262/CS-PADI/VII/2017, yang diunggah di situs BEI 28 Juli 2017 lalu menyatakan, PADI berencana masuk sebagai investor di perusahaan institusi keuangan di Indonesia. Aksi itu akan diberitahukan lebih lanjut jika telah terjadi kesepakatan.

Hanya dalam, paparan publik insidentil tanggal 2 Agustus 2014, Djoko Joelijanto, Direktur Utama PADI membantah rencana akuisisi bank syariah pertama di Indonesia itu.

Heru Kristiyana, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengaku bahwa OJK belum menerima surat terkait rencana masuknya investor ke Bank Muamalat.

"Jika surat sudah masuk, OJK ingin memastikan siapa calon investornya, apakah mereka mampu dari sisi keuangan," kata Heru kepada KONTAN.

Terlepas dari kabar itu, gerak saham PADI sangat agresif. Pada 20 Juli 2017, harga saham PADI sebesar Rp 340 Lalu menanjak menjadi Rp 790 per saham pada 27 Juli 2017 atau satu hari sebelum disuspensi.

Pada periode 20 Juli-28 Juli, Eveline Listijosuputro, salah satu pemegang saham PADI, aktif melakukan transaksi saham saham tersebut. Selain itu, muncul nama pemegang saham baru: Setiawan Ichlas, yang per 4 Agustus memiliki 1,25 miliar unit saham PADI senilai Rp 437,5 miliarĀ 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×