Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski memiliki status perusahaan terbuka, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk masih belum listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, seiring masuknya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai pemegang saham pengendali, Bank Muamalat berencana untuk menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2023.
“Kami sudah mendapatkan permintaan dari pemegang saham (BPKH) untuk melakukan IPO. Itu akan kami lakukan pada akhir 2023 mendatang,” ujar Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana di Jakarta pada Senin (11/7).
Ia menjelaskan, rencana korporasi ini juga sudah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lantaran sebagai bagian dari proses penguatan modal dan masuknya BPKH sebagai pemegang saham.
“IPO itu harus dilakukan setelah corporate action (masuknya BPKH) yang kami lakukan,” tambah Permana.
Baca Juga: Gandeng Paper.id, Bank Muamalat Percepat Transformasi Digital untuk Pendanaan UMKM
Asal tahu saja, BPKH resmi menjadi pemegang saham pengendali Bank Muamalat sejak akhir 2021 lalu. Kalai itu, BPKH menerima pengalihan saham melalui hibah dari para pemegang saham pengendali (PSP) sebelumnya, yakni Islamic Development Bank (IsDB), Boubyan Bank, Atwill Holdings Limited, National Bank of Kuwait, IDF Investment Foundation, dan BMF Holdings Limited.
Pasca itu, Bank Muamalat terus mempercantik diri dengan melakukan berbagai langkah strategis. Mulai dengan restrukturisasi aset bermasalah dengan menggandeng PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PT PPA.
Maka, PT PPA mengelola aset berkualitas rendah Bank Muamalat sebesar Rp 10 triliun. Ini membuat non performing financing (NPF) gross Bank Muamalat turun menjadi sekitar 0,49% per Maret 2022 turun dari 4,93% di Maret 2021.
Sejalan dengan itu, BPKH juga menyuntik modal kepada Bank Muamalat sebesar Rp 3 triliun. Rinciannya, senilai Rp 1 triliun dari rights issue dan Rp 2 triliun dari penyerapan sukuk Subordinasi yang diterbitkan oleh bank syariah pertama di tanah air itu.
Ini membuat rasio kecukupan modal inti atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Muamalat melejit 33,39% per Maret 2022. Jauh dari posisi Maret 2021 di level 15,06%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News