Reporter: Issa Almawadi | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Meski perekomomian domestik melambat, Bank Nagari terus berupaya meningkatkan ekspansi. Tahun ini, bank milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ini membidik nilai aset hingga Rp 17 triliun, meningkat 18,3% ketimbang nilai aset tahun lalu sebesar Rp 14,37 triliun.
Bank Nagari melakoni berbagai cara demi meningkatkan aset. Yang paling mencolok adalah penambahan jaringan kantor yang telah mencapai 200 unit. Sebanyak sepuluh kantor cabang di luar Sumatera Barat, yakni lima kantor di Jakarta, dua kantor di Bandung dan tiga kantor di Pekanbaru. "Per Agustus 2013, aset kami Rp 15,9 triliun," kata Suryadi Asmi, Direktur Utama Bank Nagari.
Untuk meningkatkan aset dan pendapatan, Bank Nagari terus memenuhi fasilitas pembiayaan ke para nasabah. Hingga Agustus lalu, penyaluran kredit Bank Nagari telah mencapai Rp 12,2 triliun.
Tahun ini, target pertumbuhan kredit sebesar 20%. Bank pembangunan daerah (BPD) ini juga mengincar pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 20%. "Agustus lalu, DPK kami sudah mencapai Rp 12,8 triliun," kata Suryadi.
Suryadi yakin, posisi loan to deposit ratio (LDR) Bank Nagari pada akhir tahun bisa berada pada level 95%. Akhir tahun lalu, LDR Bank Nagari berada di level 100%.
Menurut Suryadi, Bank Nagari tidak kesulitan likuiditas. Apalagi, rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) lebih dari 14,5%. "CAR pada akhir tahun akan mencapai 15%," kata Suryadi.
Sementara, Irwan Zuldani, Pemimpin Cabang Jakarta Bank Nagari, menuturkan aset cabang di Jakarta mencapai Rp 3,4 triliun. Aset tersebut berupa berupa deposito sebesar Rp 3 triliun dan tabungan Rp 400 miliar.
Berbeda dengan kantor Bank Nagari di daerah lain, kantor cabang di Jakarta fokus pada penghimpunan dana ketimbang penyaluran kredit. Akhir tahun ini, Bank Nagari regional Jakarta menargetkan DPK Rp 3,5 triliun, naik dari tahun lalu Rp 2,7 triliun.
Khusus demi mendorong peningkatan sumber dana bagi kredit pemilikan rumah (KPR), Bank Nagari menjalin kerjasama dengan PT Sarana Multigriya Financial (SMF) untuk refinancing KPR senilai Rp 50 miliar selama satu tahun, Jumat (27/9). Maklum, penyaluran KPR Bank Nagari masih kecil. Hingga Agustus lalu, penyaluran KPR hanya sebesar Rp 300 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News