kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.347.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Neo Commerce (BBYB) Catat Laba Bersih Rp 14,23 Miliar di Kuartal I-2024


Rabu, 22 Mei 2024 / 21:16 WIB
Bank Neo Commerce (BBYB) Catat Laba Bersih Rp 14,23 Miliar di Kuartal I-2024
ILUSTRASI. Kinerja PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) membaik di awal tahun ini. Bank berkode saham BBYB itu mampu mencatat laba bersih Rp 14,23 miliar pada kuartal I-2024.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) membaik di awal tahun ini. Bank berkode saham BBYB itu mampu mencatat laba bersih Rp 14,23 miliar pada kuartal I-2024.

Di periode sama tahun lalu, BNC membukukan kerugian Rp 68,40 miliar. 

Laba tersebut ditopang pendapatan bunga bersih yang meningkat 19,36% secara tahunan, dari Rp 691,6 miliar menjadi Rp 825,52 miliar pada kuartal I-2024.

Adapun beban bunga BNC menyusut dari Rp 241 miliar menjadi Rp 216,84 miliar pada kuartal I-2024, atau turun sekitar 10% yoy

Alhasil rasio margin bunga bersih (NIM) BNC meningkat dari 16,14% menjadi 19,92% per 31 Maret 2024

Di sisi lain, BNC terlihat semakin efisien dalam menjalankan operasionalnya. Hal ini terlihat dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) BNC yang menyusut dari periode tahun sebelumnya 106,74% menjadi 98,83% per 31 Maret 2024.

Baca Juga: Bank Digital Hingga Bank Konvensional Perkecil Porsi Kredit Channeling dengan Fintech

Dari sisi intermediasi, BNC telah menyalurkan sebesar Rp 9,40 triliun pada Kuartal I-2024, menurun 13,87% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,91 triliun.

Sejalan dengan itu, BNC terus berupaya menjaga kualitas kredit di mana rasio Non-Performing Loan (NPL) neto per 31 Maret 2024 sebesar 1,30%, membaik dari sebelumnya 2,67% pada kuartal I 2023. Meskipun rasio NPL Gross tercatat memburuk dari 3,53% menjadi 3,94% per 31 Maret 2024

Direktur Bisnis BNC Aditya Windarwo mengatakan, perbaikan rasio NPL nett tersebut disebabkan upaya BNC yang berfokus pada penyaluran kredit yang berkualitas, dengan lebih selektif dalam penyalurannya. 

Salah satu upaya yang juga dilakukan untuk memitigasi risiko tersebut, BNC terlihat mempertebal pencadangannya, dimana rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) naik dari 2,32% menjadi 3,31% per Maret 2024 

"Kami optimistis perekonomian Indonesia akan terus tumbuh. Pertumbuhan ini adalah peluang bagi BNC untuk terus ekspansi penyaluran kreditnya. Di saat bersamaan BNC terus menjaga kualitas kredit yang disalurkan dengan lebih selektif dalam penyaluran kredit dan memperluas penyaluran kredit ke berbagai segmen nasabah, mulai dari individu, UMKM, dan korporasi," kata Aditya dalam keterangannya, Rabu (22/5).

Dari sisi pendanaan, BNC meraup Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 14,35 triliun pada kuartal I-2024, dengan rasio dana murah atau CASA sebesar 27,60%.

Simpanan tabungan tumbuh 16,17% dari Rp 3,05 triliun pada kuartal I tahun lalu menjadi Rp 3,54 triliun pada periode yang sama tahun ini. 

Sementara simpanan deposito turun 3,59% dari Rp 10,77 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp 10,39 triliun di kuartal I 2024.

Dengan pendanaan yang memadai, BNC menyakini bisa segera menggenjot penyaluran kreditnya dan menorehkan kinerja yang positif ke depannya. “Namun kami yakin keadaan ini akan segera berbalik karena penyaluran kredit akan tumbuh tinggi dengan kualitas yang terjaga baik,” kataAditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Negotiation For Everyone

[X]
×