Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) masih mencatatkan rugi sebesar Rp 573,18 miliar menutup tahun buku 2023. Kerugian yang diderita BNC ini menurun 27,36% secara tahunan atawa year on year (YoY) dari tahun sebelumnya Rp 789,05 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan BNC di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/3), penurunan tersebut disebabkan pendapatan bunga bersih yang meningkat sebesar 100,41% YoY menjadi Rp 2,9 triliun pada tahun 2023. Pada tahun 2022, pendapatan bunga bersih BBYB sebesar Rp 1,45 triliun.
Pendapatan operasional lainnya juga meningkat 39,99% YoY dari Rp 455,24 miliar menjadi Rp 637,28 miliar pada 2023.
Sejalan dengan itu, penyaluran kredit BNC meningkat 5,26% YoY menjadi Rp 10,78 triliun pada 2023. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) gross meningkat menjadi 3,73% per Desember 2023 dari sebelumnya 2,56% per Desember 2022, sementara rasio NPL Net menurun menjadi 0,95%, dari sebelumnya 2,05%.
Baca Juga: Genjot DPK, Bank Digital Tawarkan Bunga Tinggi
Alhasil rasio margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) bank pun naik dari 13,83% menjadi 18,39% pada 2023.
Dari sisi pendanaan, BNC berhasil meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp13,87 triliun pada 2023. Jumlah ini menurun 4% YoY. Hal ini terutama terjadi pada himpunan dana murah (CASA) yang turun 3,24% YoY menjadi Rp3,99 triliun.
Alhasil jumlah aset menurun 7,7% YoY dari Rp19,69 triliun menjadi Rp 18,17 triliun pada 2023.
Sementara itu, bank mencatatkan perbaikan pada rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang menurun dari 127,28% menjadi 112,27% pada 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News