Reporter: Maizal Walfajri, Ramadhan Sultan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) tak secemerlang kinerja pergerakan sahamnya. Merujuk laporan keuangan kuartal 2-2021, BBYB mencatatkan rugi bersih senilai Rp 132,85 miliar. Padahal posisi yang sama tahun lalu mampu mencatatkan laba bersih Rp 19,32 miliar.
Hal ini terjadi karena melonjaknya beban pada paruh pertama tahun 2021 ini meningkat sangat signifikan, yaitu dari Rp76 miliar per Juni 2020 menjadi Rp268 miliar per Juni 2021.
Sedangkan beban bunga 31,78% year on year (yoy) dari Rp 142,31 miliar menjadi Rp 187,54 miliar di Juni 2021. Adapun pendapatan bunga tumbuh 27,7% yoy dari Rp 235,15 miliar menjadi Rp 300,29 miliar.
Pada Juni 2021 ini, BBYB hanya membukukan pendapatan operasional lainnya dari penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan senilai Rp 667,15 juta. Berbeda dengan tahun lalu tercatat senilai Rp 1,7 miliar.
Baca Juga: Asabri tercatat menjual beberapa kepemilikan sahamnya di Bank Neo Commerce (BBYB)
Sehingga pendapatan operasional lainnya melorot 27,7% yoy dari Rp 19,68 miliar menjadi Rp 9,33 miliar per Juni 2021.
Kendati demikian, BBYB tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 3,8 triliun per posisi Juni 2021 atau meningkat lebih dari 30% dibandingkan Juni 2020 yang sebesar Rp 2,9 triliun. Di sisi Aset juga terdapat kenaikan yang signifikan, sebesar 75%, dari Rp4 triliun di Juni 2020 menjadi Rp7 triliun di Juni 2021.
Kenaikan di sisi Aset tersebut juga dimotori oleh kenaikan signifikan di sisi perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK). DPK di Juni 2021 tercatat sebesar Rp5,1 triliun, meningkat sedikitnya 70% dibandingkan perolehan di Juni 2020 yang sebesar Rp3 triliun.
Di sisi rasio keuangan, per Juni tahun ini rasio kredit bermasalah terhadap total kredit (Non Performing Loan) bank mengalami kenaikan menjadi 3,42% dari posisi Juni 2020 yang sebesar 2,75%. Rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) mencapai 74,46% turun dari posisi 97,94% pada Juni 2020 lalu.