kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Neo Commerce salurkan kredit senilai Rp 20 miliar lewat P2P lending Restock.id


Kamis, 25 Maret 2021 / 17:51 WIB
Bank Neo Commerce salurkan kredit senilai Rp 20 miliar lewat P2P lending Restock.id
Kerja sama penyaluran kredit Bank Neo Commerce (BBYB)?melalui P2P lending Restock.id


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce (BNC) melakukan kerja sama penyaluran kredit dengan penyelenggara peer to peer (P2P) lending yang dijalani PT Cerita Teknologi Indonesia atau Restock.id. 

Bank bersandi saham BBYB ini mengucurkan kredit kepada Restock.id sebesar Rp 20 miliar dengan tujuan mempermudah pelaku UMKM untuk memperoleh pembiayaan melalui skema jaminan aset maupun inventory.

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan pembiayaan ini terjadi karena ada kesamaan visi, yaitu keinginan yang sama untuk memajukan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia.

Baca Juga: Menteri Teten sebut holding ultra mikro akan kerek kredit UMKM hingga 30%

“BNC melihat potensi dari bisnis mitra kami dan yang lebih penting kami punya kesamaan visi. Bisnis Restock.id sendiri unik dan sangat menarik, jadi kami ingin berkembang dan tumbuh bersama. Saya berharap ke depannya kerja sama ini akan terus berlanjut dan semakin besar sehingga kami dapat lebih luas lagi membantu usaha UMKM di Indonesia,” tutur Tjandra dalam keterangan tertulis pada Kamis (25/3).

Restock.id merupakan platform peer-to-peer lending (P2P) di Indonesia yang menghubungkan pelaku UMKM yang membutuhkan. Restock.id menyediakan pembiayaan bagi UMKM dengan memanfaatkan aset dan inventori usaha sebagai jaminan. 

Restock.id bekerja sama dengan beberapa warehouse untuk menyalurkan pinjaman bagi perusahaan-perusahaan yang menaruh inventarisnya di warehouse tersebut.

Sebelumnya, BNC juga telah mengucurkan pembiayaan yang serupa ke Crowdo, platform teknologi finansial (fintech) P2P besutan PT Mediator Komunitas Indonesia dan Esta Kapital milik PT Esta Kapital Fintek dalam penyaluran kredit dalam penyaluran modal kerja untuk UMKM masing-masing senilai Rp 30 miliar untuk Crowdo dan Rp 20 miliar untuk Esta Kapital.

Baca Juga: BRI Agro ditargetkan jadi bank digital pada akhir tahun ini

Dalam kemitraan ini ada penawaran teknologi dan infrastruktur digital secara menyeluruh untuk  bank digital.  Tjandra menuturkan ke depannya, BNC masih akan melakukan penyaluran kredit komersial kepada mitra-mitra lain sampai akhir tahun 2021.

“Di awal tahun ini, BNC telah berhasil bekerja sama dengan tiga perusahaan teknologi finansial di Indonesia dengan total penyaluran kredit untuk pelaku UMKM senilai total Rp70 miliar. Hal ini merupakan bentuk komitmen BNC untuk turut serta dalam membantu pemerintah untuk memulihkan roda perekonomian melalui UMKM. BNC akan terus aktif untuk mencari mitra lain sekitar 15 hingga 20 mitra lagi khusus untuk kerja sama channeling ini dengan ticket size antara Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar. Sehingga, sampai akhir tahun 2021, BNC menargetkan akan dapat menyalurkan kredit komersial sebesar Rp 500 miliar,” katanya.

Kinerja keuangan BNC masih tetap terjaga tahun 2020. Meskipun dihadapkan dengan tantangan pandemi Covid-19, perseroan masih berhasil mencatatkan untung. Laba bersih yang dibukukan mencapai Rp 1,9 miliar per kuartal III 2020, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 12,6 miliar. Aset BNC tercatat mencapai Rp 4,2 triliun pada periode tersebut. Kredit yang disalurkan mencapai Rp 2,96 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar Rp 3,07 triliun.

Baca Juga: BI, Pemerintah, dan OJK dorong kredit dan pembiayaan dunia usaha

Sebagai informasi, Bank Neo Commerce, yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti, merupakan bank nasional yang telah berkiprah selama 30 tahun di dunia perbankan di Indonesia. Sejak tahun 2019, Akulaku mulai menjadi pemegang saham Bank Neo Commerce (BBYB), dan di tahun 2020, Bank Neo Commerce bertransformasi menjadi bank digital, dimulai dengan pergantian nama bank dan juga dikukuhkannya Bank Neo Commerce menjadi Bank Buku II oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).

“Kami terus pantau perkembangan ke depannya, kalau ternyata kerja sama yang sudah terjalin ini berdampak baik dan benar-benar terserap, bukan tidak mungkin kita bisa naikkan ticket size pembiayaan lagi”, tutup Tjandra.

Selanjutnya: Multifinance siap bayar obligasi yang bakal jatuh tempo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×