kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank OCBC NISP dorong laba tahun ini lewat fee based income


Rabu, 04 April 2018 / 17:56 WIB
Bank OCBC NISP dorong laba tahun ini lewat fee based income
ILUSTRASI. RUPST, OCBC Berikan Bonus Saham 1:1


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini perbankan akan lebih gencar memupuk pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI). Langkah ini dilakukan sebagian bank, lantaran pendapatan bunga masih belum tumbuh signifikan. Salah satunya dikarenakan permintaan kredit masih belum mengalami peningkatan.

Bank mendorong fee based sebagai mesin penggerak laba. Ambil contoh, PT Bank OCBC NISP Tbk yang menargetkan laba tahun ini dapat tumbuh di kisaran 10% sampai 15%.

Meski target pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan laba akhir tahun 2017 yang mencapai 22%. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menilai, realisasi laba pada akhir tahun bisa saja lebih tinggi dari target tergantung dari kondisi makro ekonomi secara keseluruhan.

Sebagai gambaran saja, tahun lalu bank yang terafiliasi dengan Grup OCBC ini membukukan laba sebesar Rp 2,2 triliun. Dengan target sebesar 10% sampai 15%, artinya OBCB NISP memperkirakan akan dapat mengeruk laba mencapai Rp 2,42 triliun hingga Rp 2,53 triliun di tahun 2018.

Untuk dapat mencapai target tersebut, Parwati menjelaskan pihaknya juga mengandalkan FBI yang diproyeksi dapat tumbuh di level 10% sampai 15%. Adapun, Parwati menjelaskan mayoritas fee based perseroan berasal dari bisnis wealth management, trade finance dan foreign exchange.

"Kami target fee based tumbuh 10% sampai 15%. Mayoritas fee based akan lebih banyak dari wealth management, trade finance dan transaksi valas," tuturnya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/4).

Sebagai gambaran saja, merujuk pada statistik perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pendapatan operasional non bunga perbankan sampai dengan Januari 2018 mencapai Rp 34,73 triliun. Jumlah tersebut menurun dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 37,82 triliun atau turun 8,17%.

Sementara pendapatan bunga, per Januari 2018 lalu mencapai Rp 73,77 triliun, angka tersebut naik secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar 19,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×