kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank of India dapat suntikan modal US$ 32 juta


Senin, 29 Desember 2014 / 21:40 WIB
Bank of India dapat suntikan modal US$ 32 juta
ILUSTRASI. Aktivitas produksi mebel?PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD).


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Bank of India Indonesia Tbk akan mendapatkan modal tambahan dari induk usaha sebesar US$ 32 juta.  Direktur Operasional Bank of India Indonesia, Ferry Koswara mengungkapkan, suntikan dana segar tersebut akan didapatkan bank dengan kode saham BSWD ini melalui mekanisme penawaran umum terbatas (PUT) atau right issue.

Ferry merinci, kucuran dana segar sebesar US$ 32 juta ini sudah dikirimkan oleh induk usaha pada 29 Desember ini. Namun penempatan dananya baru akan terlaksana pada pekan pertama tahun 2015. Dengan begitu, Bank of India Indonesia akan menyandang predikat 'naik kelas' menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2 atau bank dengan modal inti antara Rp 1 triliun sampai dengan Rp 5 triliun, pada awal tahun 2015 mendatang.

"Induk usaha Bank of India full support dengan inject sekitar US$ 32 juta melalui mekanisme right issue," kata Ferry, Senin (29/12).

Saat ini, Bank of India Indonesia mendekati tahap akhir untuk penempatan dana PUT II setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan right issue itu. Perseroan melepas 173,6 juta unit saham dengan nilai nominal Rp 200 per unit saham lewat aksi rights issue ini. Harga penawaran sebesar Rp 2.800 untuk setiap saham baru hasil pelaksanaan HMETD.

Target perolehan dana perseroan dengan PUT ini adalah sebesar Rp 486,06 miliar. Perusahaan menerbitkan satu HMETD untuk setiap lima pemegang saham perseroan, dimana setiap pemilik 5 saham lama berhak untuk membeli 1 saham baru.

Dana right issue ini rencananya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan aset produktif dalam bentuk penyaluran kredit. "Saat ini dana hasil PUT II sedang proses mendekati tahap akhir settlement. Sehingga, pada pekan pertama tahun 2015, kami sudah masuk BUKU 2," jelasnya.

Ia bilang, secara umum tidak ada perubahan kepemilikan pemegang saham pasca perseroan melakukan right issue. PUT II yang dilakukan oleh Bank of India Indonesia ini diserap oleh share holder secara merata. Dengan penambahan dana segar tersebut, maka perseroan akan menjaga rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) pada posisi 88%-92% tahun depan.

Ferry menambahkan, induk usaha Bank of India Indonesia yaitu Bank of India juga menyediakan fasilitas pinjaman standby loan sebesar US$ 25 juta untuk pembiayaan ekspor bisnis perseroan. Menurut Ferry, total dana dari induk usaha saat ini berjumlah lebih dari US$ 50 juta. 

"Ini adalah funding dengan denominasi dollar Amerika Serikat untuk mendanai pembiayaan ekspor kami. Sehingga tidak perlu di swap karena tidak ada currency gap," ujarnya.

Ferry merinci, pembiayaan ekspor yang dilakukan perseroan, ditujukan bagi debitur yang bergerak di bisnis industri tekstil dan juga industri hasil bumi seperti pertambangan mangan, nikel dan juga coal. Ia bilang, porsi kredit ekspor di Bank of India Indonesia cukup besar, mencapai 30%-35% dari total portofolio kredit perseroan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×