Reporter: Adhitya Himawan, Nina Dwiantika | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Meski ekonomi diprediksi melambat, sebagian bank optimistis bisa mencetak pertumbuhan laba dua digit pada tahun ini.
Bank Rakyat Indonesia (BRI), misalnya, menargetkan perolehan laba naik 15%-17% tahun ini. Proyeksi itu ditopang tiga komponen, yakni pendapatan bunga kredit, fee based income serta efisiensi usaha.
"Dalam situasi seperti ini, pendapatan bunga berasal dari pinjaman yang lebih selektif," ujar Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan BRI, ke KONTAN, Rabu (15/1).
Manajemen BRI memproyeksikan pendapatan berbasis komisi (fee based income) tahun ini tumbuh 27%-30%. Target itu berasal dari peningkatan layanan e-channel BRI di seluruh Indonesia. Adapula layanan jasa baru seperti pembayaran premi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Namun, Ali enggan menginformasikan target nilai laba BRI tahun ini. "Kami baru bisa memperkirakan nilainya jika kinerja tahun lalu sudah pasti diketahui," katanya.
Bank OCBC NISP juga optimistis laba tahun ini bisa tumbuh 20% atau lebih tinggi. "Terutama ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih, fee based income dan efisiensi, seperti terlihat pada penurunan cost to income ratio," kata Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja. Tapi, dia enggan menyebutkan nilai laba 2013.
Berbeda dengan BRI dan OCBC, target konservatif diungkapkan Bank Mandiri. Bank pelat merah ini hanya berani memasang target pertumbuhan laba antara 5%-10%.
Manajemen Bnak Mandiri bilang perolehan laba tahun lalu masih bisa tumbuh double digit (KONTAN, 15 Januari 2013).
Sedangkan Bank Central Asia enggan membocorkan target pertumbuhan laba tahun ini. "Sebelum hasil akhir tahun lalu dipublikasikan, kami belum bisa ungkapkan target laba tahun ini," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja.
Tapi, dia mengakui kinerja BCA tahun ini kemungkinan melambat. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi lesu seiring tingginya inflasi, pelemahan rupiah, suku bunga tinggi serta likuiditas perbankan yang ketat. Per September 2013, BCA mencetak pertumbuhan laba dua digit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News