kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank pelat merah bukukan pertumbuhan pendapatan dari bisnis trade finance


Jumat, 31 Januari 2020 / 17:03 WIB
Bank pelat merah bukukan pertumbuhan pendapatan dari bisnis trade finance
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI, Jakarta, Senin (27/1). Bank pelat merah bukukan pertumbuhan pendapatan dari bisnis trade finance.. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Produk trade finance BRI yang tercatat tumbuh paling pesat adalah transaksi SKBDN yang bersumber dari aktifitas bisnis domestik seperti perdagangan (barang dan jasa) antar daerah dan pembangunan infrastruktur.

Tahun ini, Listiarini melihat prospek bisnis trade finance akan makin besar tahun ini. Dia memandang dinamika geopolitik dan perang dagang masih belum mereda. Menurutnya itu bisa membawa dampak positif bagi Indonesia.

Perang dagang akan menekan kinerja keuangan korporasi di banyak negara sehingga mendorong korporasi tersebut mencari sumber energi yang lebih murah seperti batu bara untuk menekan biaya produksi dan juga barang substitusi dari negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Baca Juga: Perkuat pasar bisnis uang elektronik, LinkAja gandeng JNE

Lalu pengenaan tarif impor minyak kedelai AS yang dilakukan China akan mendorong permintaan produk substitusinya yakni CPO yang merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar dari Indonesia.

Selain itu, bisnis trade finance juga akan terdorong sejalan dengan arus investasi yang juga diproyeksikan bakal kembali tumbuh pasca berakhirnya tahun politik, berlanjutnya proyek infrastruktur sebagai motor penggerak perekonomian domestik, serta kondisi finansial yang suportif.

Tahun ini, BRI menargetkan Rp 2,2 triliun fee based income dari bisnis trade finance atau tumbuh 20,21% dari tahun lalu. Untuk mencapai itu, BRI akan menyediakan layanan trade finance di seluruh kantor cabangnya, menyediakan akses ke pasar global bagi para nasabah UMKM BRI, dan meningkatkan layanan kepada sektor industri utama nasabah trade finance seperti pertambangan, produk kelapa sawit serta turunannya, pulp and paper, perdagangan dan infrastruktur.

Baca Juga: Mulai dijual 1 Februari, Samsung Galaxy Note 10 Lite dibanderol Rp 8,2 juta



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×