Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank pelat merah terus mendorong sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satu wujud sinergi antar perusahaan BUMN antara lain lewat penerbitan kartu BUMN.
Ketua himpunan bank-bank milik negara (Himbara), Maryono mengatakan kartu BUMN ini berfungsi sebagai kartu tanda karyawan dan dilengkapi dengan fasilitas uang elektronik. Lewat kartu ini, seluruh karyawan BUMN nantinya dapat melakkukan pembayaran Transjakarta, Commuter Line hingga belanja.
"Kartu BUMN ini juga punya fasilitas e-payment, yang bisa digunakan antar BUMN dan dapat diskon, sampai sekarang hal ini sudah berjalan," kata Maryono saat dihubungi KONTAN, Minggu (14/5).
Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Sis Apik Wijayanto menyatakan pihaknya mendukung pelaksanaan kartu BUMN. Sampai saat ini, Sis Apik menyebut BRI telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan BUMN dan telah mulai mencetak kartu.
"Secara database sudah berjalan, mudah-mudahan Juni kita selesai garap semua, sementara untuk uang elektronik," katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat (12/5).
Lebih lanjut, bank nomor wahid di Indonesia ini mengatakan pihaknya menarget sekitar 30% hingga 35% dari total karyawan BUMN saat ini yang berjumlah sekitar 900.000 pegawai. Selain berfungsi sebagai uang elektronik atau e-money, Sis Apik menyebut kartu tersebut juga memiliki fitur berupa pengumpulan poin jika digunakan di perusahaan BUMN.
"Kalau membeli pulsa Telkomsel, atau membeli tiket Garuda Indonesia memakai kartu BUMN atau produk BUMN lain nanti akan mendapatkan poin namanya Indonesia Poin, itu bisa ditukar dengan Merchandise BUMN," tambahnya.
Pihaknya berharap, lewat kerjasama antar BUMN ini, BRI dapat meningkatkan jumlah uang elektronik BRI atau Brizzi mencapai 20% tahun ini. Sebagai informasi saja, sampai dengan Kuartal I-2017, BRI telah menerbitkan sekitar 4 juta kartu Brizzi. Adapun, BRI menargetkan nilai transaksi Brizzi pada 2017 mencapai Rp 28,6 miliar atau naik dibandingkan target tahun lalu sebesar Rp 22 miliar frekuensi transaksi sebanyak 2,21 juta kali transaksi.
Tidak mau kalah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk turut mengambil andil dalam program ini. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas mengatakan selain telah menawarkan kerja sama dengan perussahaan-perusahaan BUMN dalam pemanfaatan kartu BUMN, pihaknya juga telah mengimplementasikan kepada hampir seluruh karyawan Bank Mandiri.
"Sekarang semua pegawai BUMN termasuk kami (Bank Mandiri) sudah memakai kartu BUMN. Sekitar 80% dari total 72.000 karyawan Bank Mandiri sudah pakai Kartu BUMN," katanya. Adapun dari total 900.000 karyawan BUMN, bank berlogo pita emas ini mengincar porsi 25% dari total karyawan tersebut.
Sebagai informasi saja, sampai dengan kuartal pertama 2017 transaksi e-money Mandiri meningkat 55,3% dibandingkan Kuartal I 2016. Adapun nilai transaksi e-money hingga Maret 2017 mencapai Rp 1,2 triliun atau meningkat sebesar 43,3%. Tahun ini bank Mandiri membidik nilai transaksi dan jumlah kartu meningkat 30% atau tumbuh double digit.
Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyatakan sampai saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan 37 perusahaan BUMN untuk implementasi kartu BUMN dari total 118 perusahaan atau sekitar 20%. Senior Executive Vice President Teknologi Informasi BNI, Dadang Setiabudi menyebut tahun ini pihaknya menarget dapat menerbitkan 2 juta kartu.
Lebih lanjut Dadang menyebut, untuk tahap pertama bank berlogo 46 ini menyebut kartu BUMN garapan BNI akan digunakan oleh seluruh perusahaan BUMN yang payrollnya dikelola oleh BNI. Selain itu, BNI juga tengah menawarkan kepada BUMN yang payrollnya dikelola oleh non Himbara. "Dengan demikian, diprediksi populasi kartu BUMN BNI akan mencapai minimal 30% sampai 35% dari seluruh pegawai BUMN," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News