kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank penyalur KUR yakin bisa serap kuota tahun ini meski ada pandemi corona


Kamis, 04 Juni 2020 / 20:42 WIB
Bank penyalur KUR yakin bisa serap kuota tahun ini meski ada pandemi corona
ILUSTRASI. Logo Bank Mandiri. Bank penyalur KUR yakin bisa serap kuota tahun ini meski ada pandemi corona. REUTERS/Darren Whiteside


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan tetap berkomitmen untuk bisa menyalurkan kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diperoleh masing-masing bank tahun ini meskipun para penerima KUR saat ini banyak terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

Bank Mandiri misalnya tetap berkomitmen untuk bisa menyalurkan kuota KUR sebanyak Rp 30 triliun yang diperoleh perseroan tahun ini meskipun sampai dengan April serapannya masih rendah.

Baca Juga: Transaksi remitansi BRI tumbuh pesat di tengah pandemi

Agar bisa terserap di tengah tekanan pandemi ini, Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, pihaknya sedang berupaya mempercepat proses verifikasi permohonan dan proses persetujuan atas restrukturisasi kredit para debitur KUR terdampak Covid-19 sehingga mereka dapat terus menjalankan kegiatan usaha.

Dalam penyaluran KUR tersebut, Bank Mandiri akan tetap mengedepankan kehati-hatian dan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. "Penyaluran KUR akan difokuskan pada sektor terkait ketahanan pangan," kata Rully pada Kontan.co.id, Kamis (4/6)

Sementara sepanjang Januari-April 2020, Bank Mandiri baru berhasil menyalurkan Rp 6,7 triliun KUR atau 22,3% dari kuota yang diperoleh perseroan dari pemerintah. tu diserap oleh sektor-sektor yang dinilai Bank Mandiri relatif aman dari dampak Covid-19 seperti pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

Sektor-sektor tersebut akan tetap jadi sasaran utama Bank Mandiri dalam menyalurkan KUR ke depan. Pasalnya, sektor bisnis tersebut berpengaruh pada pencapaian strategi ketahanan pangan nasional.

Baca Juga: Kehadiran Tapera bisa bikin penyaluran kredit BTN makin kencang

Rully melihat sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan memiliki prospek yang cukup baik saat ini karena tidak terdampak pandemi covid-19 secara signifikan. Hingga akhir Mei, total KUR yang sudah direstrukturisasi Bank Mandiri mencapai Rp 9,6 triliun dengan 135.000 debitur.

Sementara BRI terus membuat terobosan baru dalam melakukan penyaluran KUR. Misalnya bekerja sama dengan ekosistem platform e-commerce dan ride-hailing untuk melakukan penyaluran secara digital. Hingga akhir Mei 2020 Bank BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 47,4 Triliun atau 39,4% dari kuota perseroan tahun ini yakni Rp 120,2 triliun.

Untuk menyalurkan KUR secara digital, UMKM dapat dengan mudah mendaftarkan usahanya di microsite https://kur.bri.co.id. "Inisiatif ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat mengakses pembiayaan KUR serta meningkatkan penyerapan KUR yang dapat membantu UMKM bertahan di masa pandemi," kata Sunarso, Direktur Utama BRI.

Baca Juga: Tidak semua bank bisa pinjam likuiditas ke bank jangkar, ini kata OJK

Bank Sumut juga masih optimis bisa menyalurkan jatah KUR yang didapat perseroan tahun ini walaupun dalam lima bulan pertama serapannya masih rendah. Hingga akhir Juni, penyaluran KUR bank ini masih mencapai Rp 212,1 miliar atau 25,7% dari kuota yang didapat yakni Rp 825 miliar.

Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar mengatakan, untuk merealisasikan kuota tersebut, perseroan akan fokus pada sektor produksi seperti pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan kebutuhan sehari-hari."Selain itu, kami juga mengedepankan prudential banking. Kemudian menerapkan program sistem online untuk iklan dan permohonan debitur." kata Syahdan.

Hingga akhir Mei, sudah ada 421 dari 2.566 debitur KUR Bank Sumut sudah mengajukan permohonan restrukturisasi. Syahdan bilang, saat ini semua masih dalam proses penilaian.

Baca Juga: Perbaiki likuiditas di masa pandemi corona, OJK dorong lembaga non-bank untuk merger

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×