Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tetap berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis remitansi meskipun di tengah pandemi Covid-19. Transaksi pengiriman uang dari dan keluar negeri yang dilayani bank pelat merah ini tetap mengalami peningkatan.
Hingga akhir Mei, transaksi remitansi dari para TKI yang dilayani BRI tumbuh 102% secara year on year (YoY). Volumenya juga mengalami peningkatan sebesar 117%.
Baca Juga: Kehadiran Tapera bisa bikin penyaluran kredit BTN makin kencang
SEVP Treasury & Global Services BRI Listiarini Dewajanti mengatakan, kenaikan tersebut terjadi karena counterpart remitansi yang bekerjasama dengan BRI mempunyai aplikasi online. "Dengan begitu para TKI tetap bisa mengirim remitansi tanpa harus ke outlet," jelasnya pada Kontan.co.id, Kamis (4/6).
Pendapatan berbasis fee yang diperoleh BRI dari layanan remitansi itu juga meningkat. Namun, Listiarini tidak merinci angkanya. Tahun ini, BRI tetap menargetkan jumlah dan volume transaksi remitansi tumbuh dua digit.
Namun, dari sisi fee based income diproyeksi hanya akan tumbuh satu digit karena saat ini sudah berkembang tren digitalisasi pembayaran cross border.
Guna mendorong pertumbuhan bisnis remitansi, BRI akan mengedepankan digitalisasi baik lewat platform remitansi milik BRI yakni Brifast Mobile maupun lewat kerjasama dengan counterpart berbasis digital.
Baca Juga: Tidak semua bank bisa pinjam likuiditas ke bank jangkar, ini kata OJK
Dengan begitu, akses ke BriFast Remmittance akan semakin luas dan cepat dan biayanya semakin murah. Saat ini layanan BriFast dapat diakses melalui 9.500 outlets counterparts di berbagai negara.
Disamping incoming remittances, lanjut Listiarini, BRI juga akan fokus mengembangkan fitur baru pada layanan outgoing remittaces dan cross border payment system (CBPS) ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News