kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,71   -4,31   -0.48%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank perbesar kredit perikanan & kelautan


Sabtu, 13 Februari 2016 / 12:05 WIB
Bank perbesar kredit perikanan & kelautan


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Sektor kelautan dan perikanan berpotensi menjadi primadona baru perbankan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memproyeksikan, pertumbuhan bisnis sektor tersebut tahun ini bisa di atas 10%.

Bahkan, sejumlah analis berani memprediksikan pertumbuhannya mencapai 19%.

Tahun lalu, menurut Susi, bisnis sektor kelautan dan perikanan tumbuh 8,7%.

Meski di bawah dua digit, sektor ini tumbuh paling tinggi dibanding sektor yang lain.

Untuk mencapai pertumbuhan dobel digit, dia meminta perbankan bisa maksimal menyalurkan kredit ke sektor kelautan dan perikanan.

Tahun ini, Susi mengungkapkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan menganggarkan dana pengembangan untuk sektor itu sebanyak Rp 3 triliun.

"Diharapkan perbankan juga menganggarkan jumlah yang sama,” ujarnya dalam Marine and Fisheries Business and Investment Forum, Jumat (12/2).

Selain itu, Susi mengusulkan industri perbankan juga memberikan kemudahan pemberian kredit dengan tenor panjang untuk nelayan.

Sebab, kebanyakan nelayan belum memiliki fasilitas penunjang seperti kapal dan peralatan memadai untuk menangkap ikan.

Susi mengaku sedang berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian untuk menyusun regulasi terkait.

Gandakan kredit

Gayung bersambut. Sejumlah bank tahun ini membidik penyaluran kredit sektor kelautan dan perikanan lebih tinggi dari tahun lalu.

Bank Negara Indonesia (BNI), misalnya, menargetkan penyaluran kredit sektor ini sebesar Rp 10 triliun, naik 66,6% dari tahun lalu senilai Rp 6 triliun.

Sutanto, Direktur Bisnis Banking I BNI, mengungkapkan, sebagian besar pembiayaan sektor kelautan dan perikanan mengalir untuk infrastruktur kapal dan pengelolaan ikan.

“Strategi kami adalah melakukan intensifikasi nasabah eksisting dan optimalisasi supply chain,” kata Sutanto kepada KONTAN.

Tak mau kalah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) membidik kredit kelautan dan perikanan sebesar Rp 8 triliun.

Angka ini naik dua kali lipat dari penyaluran tahun 2015.

Untuk mencapai target itu, bank pelat merah tersebut bakal mengoptimalkan agen BRILink mencapai 50.000 orang.

Proporsi kredit sektor kelautan dan perikanan antara off farm dan on farm relatif seimbang.

"Untuk off farm, kami lebih ke bisnis pengolahan ikan. Sedangkan on farm, kami lebih ke budidaya dan penangkapan ikan,” ujar Mohammad Irfan, Direktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BRI.

Enggak mau ketinggalan, Direktur Utama Bank Permata Roy Arman Arfandy mengatakan, banknya akan terus menggelontor kredit ke sektor maritim sesuai rencana yang telah ditetapkan sejak awal.

Namun, ketika ditanya besaran target penyaluran kredit tahun ini, dia enggan memperinci lebih jauh.

“Diharapkan angkanya lebih baik dari tahun lalu,” imbuh Roy.

Otoritas Jasa Keuangan menargetkan tahun ini kredit kemaritiman tumbuh 15%.

Sampai September 2015, kredit perbankan ke sektor ini tumbuh 12,4% menjadi Rp 20,2 triliun (year to date). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×