Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) melewati periode semester I-2024 dengan cukup apik. Bank milik Bangkok Bank ini membukukan laba bersih mencapai Rp 1,53 triliun.
Mengutip laporan keuangan Jumat (26/7), Bank Permata mencatatkan pertumbuhan laba sekitar 8,75% secara tahunan (YoY). Pada periode sama tahun lalu, laba Bank Permata tercatat hanya senilai Rp 1,41 triliun.
Salah satu penopang pertumbuhan laba tersebut berasal dari pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 4,81 triliun. Capaian tersebut naik dari periode sama tahun lalu yang senilai Rp 4,74 triliun.
Baca Juga: Perlambatan Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Bisa Berdampak pada Ekonomi
Tak hanya itu, beban pencadangan yang dimiliki Bank Permata selama enam bulan pertama tahun ini juga turun. Adapun, beban pencadangan yang dimiliki senilai Rp 1,07 triliun atau mengalami penurunan 14,86% YoY.
Di sisi lain, pendapatan non bunga yang dicatatkan Bank Permata sedikit mengalami penurunan sekitar 10,52% YoY. Nilainya dari Rp 1,04 triliun turun menjadi sekitar Rp 927 miliar.
Dari sisi fungsi intermediasi, penyaluran kredit milik Bank Permata tercatat senilai Rp 192,52 triliun. Adapun, itu sedikit turun jika dibandingkan posisi akhir tahun 2023 yang mencapai Rp 204,27 triliun.
Sementara, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp191,8 triliun di semester pertama tahun 2024, tumbuh sebesar 3,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2023, dengan rasio CASA yang terjaga stabil di level 56,3%.
Rasio NPL-Gross dan Loan at Risk (LAR) PermataBank di bulan Juni 2024 tercatat pada level 2,4% dan 7,8%, semakin membaik jika dibandingkan oleh periode yang sama tahun sebelumnya maupun dari kuartal sebelumnya.
Dalam menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit, Bank tetap melakukan pendekatan secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage di level yang prudent masing-masing di level 337,9% dan 103,2%.
Baca Juga: PermataBank Gandeng Morula IVF Berikan Fasilitas Pembiayaan Syariah Bagi Nasabah
“Penyelesaian kredit bermasalah tetap diupayakan Bank melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset,” ujar Meliza M. Rusli, Direktur Utama PermataBank.
Ia bilang walaupun masih terdampak dengan ketidakpastian perekonomian global, PermataBank masih bisa membuktikan kuatnya dukungan nasabah dan Bangkok Bank melalui kinerja yang positif hingga tengah tahun 2024 ini.
Menurutnya, peningkatan kinerja Bank juga disertai dengan strategi penerapan manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional yang optimal melalui digitalisasi.
“Memasuki tahun keempat kami bersama Bangkok Bank, memberikan dorongan bagi PermataBank untuk tumbuh menjadi bank yang dapat memberikan nilai bermakna tidak hanya bagi Indonesia namun juga regional ASEAN.” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News