Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Pada 20 Agustus 1971, Djaja Ramli mengubah nama bank jadi PT Bank Bali. Tapi, krisis moneter 1997-1998 menyeret dan membawa Bank Bali masuk program rekap.
Selama dalam program rekap, Bank Bali di bawah penanganan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Lembaga ini lalu menjadikan Bank Bali sebagai kategori bank take over.
Baca Juga: Bangkok Bank bakal gelontorkan Rp 37,43 triliun untuk akuisisi Bank Permata (BNLI)
Kemudian, lewat Program Restrukturisasi Lanjutan, pemerintah melebur Bank Bali dengan empat bank lainnya. Ini tertuang dalam kebijakan yang terbit 22 November 2001.
Keempat bank yang merger dengan Bank Bali adalah PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot.
Bank Bali ditunjuk menjadi bank rangka dan pada 18 Februari 2002 berganti nama menjadi Bank Permata. Kini, Bank Permata punya pemilik baru: Bangkok Bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News