kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Bank Permata pimpin sindikasi kredit US$ 95 juta ke Atlas Resources


Sabtu, 29 Oktober 2011 / 15:58 WIB
Bank Permata pimpin sindikasi kredit US$ 95 juta ke Atlas Resources
ILUSTRASI. Cara menghilangkan kerutan di bawah mata bisa dilakukan dengan beberapa cara.


Reporter: Mona Tobing, Irmayani Nasution |

JAKARTA. Meski perlambatan ekonomi global menghantui prospek ekonomi tahun depan, perbankan tetap gencar menyalurkan kredit valas ke perusahaan penghasil komoditas. Kemarin, Bank Permata, Bank DBS Indonesia dan Bank Danamon Indonesia memberikan kredit sindikasi senilai US$ 95 juta ke PT Atlas Resources, sebuah perusahaan batubara.

Bank Permata memimpin sindikasi dengan berkontribusi sebesar US$ 45 juta atau sekitar 47%. Sementara DBS dan Danamon menyetor masing-masing menggelontorkan dana senilai US$ 30 juta dan US$ 20 juta.

Fasilitas pinjaman berjangka waktu tiga hingga lima tahun ini akan mengucur secara bertahap. "Tingkat suku bunga kompetitif," kata Direktur Keuangan Atlas Resources, Dono Boestami, tanpa menyebutkan angka pasti.

Roy A. Arfandy, Direktur Wholesale Banking Permata Bank menyebutkan, besar bunga kredit di atas 5%. Sementara Hery Adriawan Zainal, Corporate Banking Head Bank Danamon mengatakan, bunga kredit di kisaran 6,5% - 7,5% all in.

Pada tahap pertama, Bank Permata bersama Bank Danamon memberikan kredit dengan nilai masing-masing sebesar US$ 25 juta dan US$ 20 juta. Debitur sudah mencairkan sebagian pinjaman pada Juli 2011 lalu untuk pembangunan infrastruktur di Kalimantan, seperti pelabuhan, jalan dan pembangkit. Setelah infrastruktur tersedia, perusahaan mendatangkan alat berat untuk mulai produksi.

Kredit ini tidak hanya mengalir je pertambangan Atlas di Kalimantan, juga wilayah kerja lain seperti Sumatera Selatan. Hingga 2013 nanti perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$ 105 juta. Capex tersebut berasal dari IPO sebesar 40%, selebihnya pinjaman bank

Hingga September ini, Bank Permata telah menyalurkan kredit sebesar Rp 64,6 triliun. Porsi kredit valas sebesar 20%. Terkait krisis global, Bank Permata mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan risiko kredit valas. "Penjualan mereka (Atlas) dalam dollar AS, kami merasa aman," katanya. Selain itu, produk Atlas, yakni batubara, adalah komoditas yang pasti terserap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×