Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Sahabat Sampoerna akan menargetkan pertumbuhan modal inti sebesar 19,04% tahun ini. Targetnya, pada tahun 2016, Bank Sahabat Sampoerna sudah loncat kelas ke kategori bank BUKU II (modal inti berkisar Rp 1 triliun - Rp 5 triliun).
Menurut Indra Wijaya Supriadi, Direktur Utama Bank Sahabat Sampoerna, hingga per Desember 2013, modal inti Bank Sahabat Sampoerna sudah mencapai Rp 420 miliar. Jumlah ini membuat Bank Sahabat Sampoerna masih di kategori BUKU I (modal inti berkisar Rp 100 miliar - Rp 1 triliun).
"Untuk tahun ini, akan kami tingkatkan modal inti kita mencapai Rp 500 miliar," kata Indra kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Jumat, (7/2). Indra yakin target ini akan tercapai mengingat prospek pertumbuhan bisnis Bank Sahabat Sampoerna masih sangat tinggi. Apalagi selama ini lebih banyak bermain di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang pangsa pasarnya masih besar.
Bank Sahabat Sampoerna juga menargetkan modal inti dapat menembus Rp 1 triliun pada tahun 2016. Caranya tidak melalui penawaran umum saham perdana (IPO). "Cukup mengandalkan pertumbuhan bisnis yang ada seperti laba tahun ini dan 2015. Tiap tahun kami menargetkan tambahan modal disetor Rp 100 miliar. Ditambah suntikan modal tambahan dari pemegang saham. IPO nanti saja setelah itu," pungkas Indra.
Sebagaimana diketahui, Bank Sahabat Sampoerna kini sahamnya dimiliki dua grup besar. Pertama adalah Grup Sampoerna melalui PT Sampoerna Investama dengan kepemilikan sebesar 81%. Kedua Grup Alfa melalui PT Cakrawala Mulia Prima dengan kepemilikan 18%. Terakhir 1% oleh Ekadharmajanto Kasih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News