Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sampoerna membukukan penyaluran pinjaman sebesar Rp 2,9 triliun di kuartal pertama 2023. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 1,4 triliun di antaranya secara langsung diberikan pada UMKM. Jumlah penyaluran pinjaman secara langsung ke UMKM ini tercatat meningkat 81% secara tahunan.
Sementara outstanding loan (pinjaman yang tercatat di neraca) di kuartal I-2023 tercatat sebesar Rp 10,3 triliun, meningkat 20,5% dibanding kuartal I-2022.
Peningkatan ini berada di atas peningkatan pinjaman keseluruhan industri perbankan yang meningkat sebesar 9,9% pada periode waktu yang sama.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan hampir 40% dari pinjaman yang diberikan Bank Sampoerna merupakan pinjaman usaha secara langsung ke UMKM.
Baca Juga: Perbankan Sebut Penyaluran Kredit UMKM Tumbuh pada Awal Tahun 2023
"Ini memperhitungkan pinjaman multiguna yang diberikan ke UMKM dan pinjaman ke institusi keuangan yang kemudian menyalurkannya ke UMKM, maka sekitar 60% pinjaman yang disalurkan Bank Sampoerna dimanfaatkan oleh UMKM,” kata Henky, Kamis (4/5).
Peningkatan penyaluran kredit ini tidak terlepas dari perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat 23,1% secara tahunan di kuartal pertama 2023. Bank Sampoerna mencatat jumlah DPK yang dihimpun sebesar Rp 11,2 triliun.
Peningkatan ini melampaui peningkatan DPK yang dihimpun industri perbankan secara keseluruhan yang pada periode 12 bulan hingga akhir Februari 2023 meningkat sebesar 8,2%.
"Peran intermediasi yang berjalan dengan sangat baik sebagaimana ditunjukkan dengan pertumbuhan jumlah pinjaman dan DPK memungkinkan Bank Sampoerna membukukan laba bersih sebesar Rp 18,4 miliar pada kuartal pertama tahun 2023. Jumlah ini meningkat 42% dibandingkan laba bersih kuartal pertama tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 13,0 miliar,” jelas Henky.
Selain kinerja yang baik, Bank Sampoerna juga memiliki struktur keuangan yang kuat. Peningkatan modal hingga menjadi lebih dari Rp 3 triliun sejak Juni 2022 lalu mendukung rasio tingkat kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 34% pada akhir Maret 2023. Demikian total aset juga meningkat 26% menjadi Rp 15,5 triliun dalam 12 bulan hingga akhir Maret 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News