Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.
JAKARTA. PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk berencana menerbitkan saham baru atawa rights issue senilai Rp 200 miliar. Dana ini untuk memperkuat struktur permodalan dan pengembangan usahanya. Manajemen Bank Saudara menargetkan, aksi koporasi ini terealisasi di kuartal ketiga tahun ini.
Direktur Utama Bank Saudara Farid Rahman mengatakan, lewat aksi korporasi itu modal disetor akan meningkat menjadi Rp 445 miliar. "Rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) juga akan naik menjadi 22,9%," ujarnya (21/4). Dengan CAR sebesar itu, Bank Saudara akan lebih leluasa berekspansi.
Tahun ini, Bank Saudara menargetkan pertumbuhan kredit 27,95% menjadi Rp 2,46 triliun. Kredit konsumsi masih mendominasi, porsinya 70% -75%. Sementara porsi kredit ke UMKM akan diperbesar dari sebelumnya 5% menjadi 20% di tahun ini. Sisanya mengucur ke para pensiunan.
Selain dari rights issue, bank ini juga mencari tambahan modal dari masyarakat. Bank Saudara menargetkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 28,44% jadi Rp 2,6 triliun.
Bank ini akan meningkatkan porsi dana murah menjadi 30% dari sebelumnya 20%. “Dengan mengubah struktur dana, kami berharap bisa lebih efisien,” kata Madyantoro Purbo, Direktur Bisnis dan Operasional Bank Saudara.
Bank Saudara juga akan memaksimalkan bisnis syariah dengan mengakuisisi bank perkreditan rakyat syariah (BPRS). Setelah membeli BPRS Artha Fisabilillah senilai Rp 500 juta, bank ini juga akan mengakuisisi lagi 7 BPRS. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 3 miliar. "Kami ingin kontribusi syariah mencapai 5% dari laba bersih," tegas Madyantoro.
Bank Saudara menargetkan asetnya tahun ini tumbuh 41,71% menjadi Rp 3,4 triliun. Adapun laba bersihnya ditargetkan tumbuh 61,77% menjadi Rp 57,7 miliar. Tahun 2009, bank ini membukukan laba bersih Rp 40,1 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News