kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank Shinhan upayakan jaga NPL 1%


Kamis, 26 Oktober 2017 / 18:30 WIB
Bank Shinhan upayakan jaga NPL 1%


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus giat menjaga non-performing loan (NPL) sesuai dengan target yang diharapkan hingga akhir tahun. Bermacam strategi ditempuh agar pengelolaan kredit berjalan lancar. PT Shinhan Bank Indonesia juga terus berupaya mengawal kredit agar NPL terjaga baik.

Menurut Direktur Kepatuhan Bank Shinhan, Tony Saputra mengatakan per September 2017 NPL gross terjaga di angka 1,13%. “Kredit bermasalah ini timbul dari bank terdahulu, bukan saat kami sudah melakukan merger,” ujar Tony kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10).

Perlu diketahui, bank asal Korea Selatan ini resmi beroperasi di Indonesia pada pertengahan tahun 2016.

Menurut Tony, saat ini pihaknya masih terus menyelesaikan kredit bermasalah. “Semua sedang dalam proses. Cepat atau lambat akan segera berkurang,” ujar Tony.

Bank Shinhan juga berharap kredit baru tidak akan ada yang bermasalah. Karena saat ini mereka menyalurkan kredit dengan sangat berhati-hati.

“Sektor kredit mikro menjadi penyumbang NPL Bank Shinhan saat ini. Itu berasal dari bank terdahulu. Faktor analisa yang kurang baik menyebabkan kredit mikro menjadi bermasalah,” jelas Tony lebih lanjut.

Kredit mikro menyumbang sekitar 50% sampai 60% dari NPL dengan besaran kredit yang disalurkan per debiturnya sekitar ratusan juta rupiah. Selebihnya adalah kredit SME dengan saluran kredit per debitur sekitar Rp 5 miliar.

“Strategi untuk menurunkan NPL dan kredit bermasalah salah satunya dengan cara intermediasi ke nasabah dan ada juga dengan proses lelang. Harapannya di akhir tahun kredit bermasalah itu akan terselesaikan,” ujar Tony.

Menurut Tony, yang perlu diperhatikan adalah resiko reputasi bank, resiko hukum dan resiko strategis. Sehingga saat ini untuk penyaluran kredit lebih ketat dan prudence.

“Bahkan bila ada kredit potensial yang banyak di garap bank lain, belum tentu Bank Shinhan akan menjamah sektor tersebut. Bank Shinhan akan lebih menjamah sektor yang sudah terbiasa dia masuki, tentu dengan sumber daya manusia yang memang sudah kompeten dengan kredit tersebut sehingga potensi kredit bermasalah akan berkurang,” papar Tony.

Tony menuturkan lebih lanjut, target Bank Shinhan akan menjaga NPL diangka 1% hingga akhir tahun.

Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) akan disesuaikan dengan batas aturan yang ditentukan. “Dana CKPN akan kita jaga agar tidak berlebihan dan sesuai porsi yang tepat sehingga resiko yang ada akan terjaga,” tutup Tony.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×