kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank siap genjot pertumbuhan nasabah tahun ini


Minggu, 11 Maret 2018 / 15:39 WIB
Bank siap genjot pertumbuhan nasabah tahun ini
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di BNI Life


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan berharap pertumbuhan nasabah tahun ini dapat lebih kencang. Pasalnya, semakin banyak jumlah nasabah bank, maka akan lebih banyak pendapatan non bunga, seperti biaya administrasi, yang akan diperoleh. Tidak hanya itu, perbankan juga akan mendapatkan pendanaan melalui pembukaan rekening dana pihak ketiga (DPK).

Salah satunya, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, yang menargetkan tahun ini pertumbuhan nasabah dapat meningkat 17% dibandingkan dari tahun sebelumnya.

Asal tahu saja, merujuk pada laporan tahun lalu, BNI telah memiliki sekitar 32,8 juta nasabah individual.

Memakai asumsi pertumbuhan tersebut, paling tidak BNI menargetkan dapat menambah jumlah rekening hingga 5,6 juta nasabah baru atau menjadi 38,4 juta nasabah secara total.

Menurut SVP Consumer Product BNI Corina Leyla Karnalies, pertumbuhan nasabah tersebut diharapkan dapat membantu menggenjot biaya administrasi perseroan. Alhasil, pendapatan non bunga pun dapat tumbuh.

"Pertumbuhan nasabah tahun ini ditargetkan meningkat 17%. Untuk pendapatan non bunga secara berurutan di dominasi oleh biaya administrasi, bisnis kartu, dan pendapatan transaksi e-channel," ujar Corina kepada Kontan.co.id, Minggu (11/3).

Pun, untuk tahun ini dalam rencana bisnis bank (RBB) bank berlogo 46 ini, pihaknya mematok pendapatan berbasis komisi tumbuh hingga 13% sampai 15%.

Sementara pertumbuhan DPK diyakini mampu mencapai 15% sampai 17%. Adapun, tahun lalu pertumbuhan fee based dan DPK BNI masing-masing mencapai 13,9% dan 18,5%.

Selain BNI, PT Bank Central Asia (BCA) juga terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan nasabah perseroan.

Direktur BCA Santoso Liem mengatakan, pada dasarnya setiap tahun BCA menarget nasabah tumbuh di kisaran 8% sampai 9%.

Sejalan dengan pertumbuhan nasabah, bank swasta terbesar di Indonesia ini berharap biaya administrasi pun dapat didongkrak dan mampu berkontribusi pada peningkatan laba bersih perseroan.

"Kami mengedepankan customer based yang meningkat. Ekspektasi kita meningkat 8% sampai 9% untuk costumer based. Karena (fee) transaksi paling tinggi dari administratif baru kartu kredit," ujarnya.

Sebagai informasi saja, Santoso mengatakan saat ini jumlah nasabah individu BCA telah mencapai 17 juta rekening dengan jutaan transaksi tiap harinya.

Untuk lebih dapat mencakup kebutuhan nasabahnya, BCA juga telah menyebar lebih dari 470 ribu mesin electronic data capture (EDC) dan 17.658 ATM.

Lewat distribusi tersebut, BCA tahun lalu berhasil meraup pertumbuhan fee based income sebesar Rp 10,38 triliun atau meningkat 10,5% dari tahun 2016.

Menurut Santoso, bila dikerucutkan menjadi hanya biaya administrasi yang dibayarkan tiap bulan oleh nasabah BCA saja, keuntungan yang diperoleh mencapai Rp 8 triliun sampai 9 triliun.

"Fee based kami itu kalau dibulatkan sekitar Rp 12 triliunan, dari sisi transaksi domestik (administrasi) ini sekitar Rp 9 triliun," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×