kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank siap himpun dana non-konvensional


Kamis, 16 Januari 2020 / 20:29 WIB
Bank siap himpun dana non-konvensional
ILUSTRASI. JAKARTA,21/04-MERIAHKAN HARI KARTINI DI BTN. Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono (kiri) sedang memperhatikan pelayanan yang dilakukan oleh teller dengan menggunakan kostum kebaya di kantor pusat Bank Tabungan Negara, Jakarta, Selasa (21/04). Dalam


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan mulai ambil ancang-ancang menerbitkan surat utang guna mengantisipasi masih lesunya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tahun ini seiring tingginya target pertumbuhan kredit yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

OJK pasang target pertumbuhan kredit di kisaran 11%. Padahal tahun lalu, kredit perbankan cuma tumbuh 6,08%. Pun jika menghitung pembiayaan bank via penempatan pada surat berharga, ditambah dana offshore kantor cabang luar negeri yang beroperasi di Indonesia, secara akumulatif pembiayaan perbankan cuma tumbuh 9,2% tahun lalu.

Baca Juga: Bank digital bikin perebutan dana makin sengit

Sementara tahun lalu pertumbuhan DPK tercatat lebih kecil, hanya 6,54%. Adapun Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menaksir pertumbuhan DPK tahun ini sebesar 8,4%.

“Secara historis sumber dana memang lebih kecil dibandingkan kredit, tapi likuiditas akan tetap mencukupi untuk ekspansi kredit. Target kredit 11% itu pun juga dari RBB (rencana bisnis bank) yang menargetkan ekspansi kredit 10% tahun ini,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana, Kamis (16/1).

Mengejar target pertumbuhan tinggi, sejumlah bank mengaku kini tengah bersiap menghimpun dana non-konvesnional via penerbitan surat utang.

Awal tahun ini, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah memulai tren ini. Bank yang berfokus di segmen bisnis kredit perumahan ini baru saja menerbitkan Junior Global Bond senilai US$ 300 juta.

Baca Juga: BI: Penghimpunan DPK pada November 2019 meningkat 6,4% yoy




TERBARU

[X]
×