kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank swasta dan Himbara siap biayai produksi vaksin Covid-19


Rabu, 17 Februari 2021 / 17:19 WIB
Bank swasta dan Himbara siap biayai produksi vaksin Covid-19


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Bio Farma telah menjalin kerja sama pembiayaan yang diperoleh dari sumber pendanaan pihak ketiga. Antara lain Himpunan Bank-bank Milik Negara dan bank swasta nasional antara lain Maybank, Danamon dan HSBC terkait suplai vaksin dan modal kerja untuk pembelian importasi bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac, China. 

Terbaru, PT Bank Danamon Tbk mengumumkan kerjasama pembiayaan syariah dengan Bio Farma sebesar Rp 1,5 triliun untuk melakukan pembelian bahan baku dan bahan pendukung untuk produksi vaksin Covid-19. Kerjasama itu merupakan kelanjutan kemitraan setelah sebelumnya Bank Danamon melalui fasilitas konvensional memfasilitasi pembiayaan sebesar Rp 500 miliar pada September 2020 lalu.

"Kami harap kerjasama ini mampu memberikan dampak positif kepada masyarakat dan juga pemerintah, sehingga dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ujar Direktur Danamon Syariah, Herry Hykmanto dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Rabu (17/2). 

Baca Juga: Asosiasi UMKM minta pemerintah gunakan data KemenkopUKM sebagai acuan penerima vaksin

Adapun, kerjasama pembiayaan Bank Danamon sebesar Rp 1,5 triliun ini dilakukan melalui Unit Usaha Syariah (UUS), di mana perbankan mengucurkan pembiayaan syariah kepada Bio Farma dengan fasilitas pembiayaan omnibus trade syariah yang terdiri dari Syariah OAF (Open Account Financing) Buyer dengan akad Mudharabah, Syariah Letter of Credit (LC) SKBDN dengan akad kafalah bil Ujrah, dan Syariah FATR (Financing Againts Trust Receipt) dengan akad Mudharabah. Sementara, pembiayaan sebesar Rp 500 miliar melalui fasilitas konvensional.

Adapun, pada akhir tahun lalu perusahaan farmasi pelat merah ini juga telah memperoleh pembiayaan dari perbankan. Maklum, untuk tahap pertama Bio Farma memang punya tugas untuk mempersiapkan 15 juta bulk vaksin. 

Bio Farma juga mengumumkan telah mendapat pembiayaan dari Unit Usaha Syariah (UUS) Maybank Indonesia senilai US$ 185 juta atau setara Rp 2,68 triliun. Pembiayaan dikucurkan dalam bentuk omnibus line facility dalam beberapa tahap yang juga mencakup  proposisi syariah, musharakah trade financing, serta forward hedging.

“Fasilitas yang kami berikan kepada perusahaan farmasi BUMN sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun yang baru ini memang khusus untuk kebutuhan penyediaan vaksin Covid-19,” ungkap Presiden Direktur Maybank Taswin Zakaria beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Di tengah pandemi, laba Bank Mega (MEGA) justru tumbuh 50% tahun lalu

Bank pelat merah pun mengamini kalau pihaknya akan ambil andil dalam proses pembiayaan tersebut. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya mengatakan akan membiayai impor vaksin kepada Bio Farma. "Walaupun kami bank perumahan, kalau ada kesempatan untuk membiayai vaksin, kami juga akan ikut," ujar Plt. Direktur Utama Bank BTN Nixon Napitupulu, Senin (15/2). 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×