kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.564   1,00   0,01%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Bank Swasta Domestik Pimpin Pertumbuhan Kredit Pada Agustus 2023


Senin, 09 Oktober 2023 / 16:12 WIB
Bank Swasta Domestik Pimpin Pertumbuhan Kredit Pada Agustus 2023
ILUSTRASI. Pertumbuhan kredit pada periode Agustus 2023 ditopang oleh bank swasta domestik.KONTAN/Muradi/2023/02/07


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan kredit perbankan terus terakselerasi hingga Agustus 2023. Pada periode tersebut, industri perbankan mencatat penyaluran kredit tumbuh 9,06% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 6.739,4 triliun.

Menariknya, pertumbuhan kredit pada periode Agustus 2023 ditopang oleh bank swasta domestik, yang mencatat pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan industri.

“Pertumbuhan kredit terbesar tercatat dari bank umum swasta domestik yang tumbuh sebesar 12,34% YoY,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, Senin (9/10).

Baca Juga: Perbankan Digital Semakin Ekspansif Menyalurkan Kredit ke Nasabah

Sebagai catatan, dalam dua bulan terakhir, penyaluran kredit tertinggi berasal dari bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sayangnya, Dian tak menyebutkan berapa kredit yang disalurkan bank pelat merah pada periode ini. 

Sebagai gambaran, pada Juli 2023, penyaluran kredit bank pelat merah tercatat tumbuh 9,81% YoY, saat industri hanya tumbuh 8,54% YoY.

Dari sisi segmen kredit, Dian menyampaikan pertumbuhan kredit ini masih didorong oleh segmen yang beberapa periode selalu paling tinggi, yaitu kredit investasi. Kredit di segmen tersebut tumbuh 11,25% YoY.

Baca Juga: Jurus Sejumlah Bank Digital Menggeber Penyaluran Personal Loan Hingga Akhir Tahun

Sementara itu, Dian juga bilang OJK terus mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas. Itu tercermin dari rasio likuiditas seperti AL/NCD dan AL/DPK masing-masing 118,5% dan  26,57%, sebelumnya 118,37% dan 26,57%. 

“Tetap jauh di atas threshold masing di atas 50% dan 10%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×