Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mengumumkan rasio pembiayaan bermasalah alias non performing financing (NPF) pada akhir tahun lalu berada di level 4,53%. Direktur Utama BSM Toni EB Subari mengatakan rasio tersebut sudah mengalami penurunan secara tahunan dari 4,92% pada akhir tahun 2016 atau turun 0,39%.
Sementara secara net, NPF bank syariah terbesar ini berada di posisi 2,71% atau menurun 0,42% secara tahunan. Menurut Toni, penyumbang terbesar NPL berasal dari pembiayaan komersial. Hanya saja, Toni tidak merinci besaran NPF segmen tersebut.
"Tahun ini, (untuk menekan) NPF kami tetap fokus yang sudah direstrukturisasi kami monitor dan diselesaikan, selain melakukan collection dan recovery pembiayaan," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (8/3).
Adapun, sampai akhir tahun ini BSM memprediksi NPF akan ditekan hingga ke bawah level 4% secara gross. Sementara secara net pihaknya menargetkan NPF di kisaran 2,5% sampai 2,7% akhir 2018. Sebagai tambahan informasi, tahun lalu BSM mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 9,2% menjadi Rp 60,69 triliun dari posisi Rp 55,58 triliun di akhir 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News