Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tawaran bunga kredit pemilikan rumah (KPR) single digit menjadi andalan perbankan untuk meningkatkan kredit perumahan yang sedang lesu ini. Pasalnya, bunga KPR yang terpampang sebesar 8%-9% bakal mencuri perhatian para konsumen untuk segera mengajukan permintaan KPR.
Misalnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menawarkan bunga KPR single digit untuk nasabah baru, yaitu KPR dengan bunga fix 7,99% untuk 3 tahun, kemudian bunga 8,99% untuk fix 3 tahun berikutnya. “BCA sudah lama menawarkan bunga program single digit untuk KPR,” kata Suwignyo Budiman, Direktur BCA, kepada KONTAN, Selasa (6/9).
Bank yang terafiliasi oleh Grup Djarum ini yakin bunga KPR single digit yang diiringi dengan pelonggaran aturan loan to value (LTV) akan lebih meringankan masyarakat yang akan beli rumah melalui KPR. Sehingga diharapkan perbankan dapat meningkatkan penyaluran kredit perumahan pada sisa tahun ini.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA menyampaikan, pihaknya memasang target pertumbuhan KPR antara 10%-12% di tahun ini. Setidaknya, penyaluran untuk KPR minimal Rp 6 triliun di tahun 2016 saja. Artinya, BCA akan mencatat penyaluran KPR mencapai Rp 65 triliun di akhir tahun 2016 dari perhitungan realisasi kredit Rp 59,41 triliun di akhir tahun 2015.
Adapun, outsanding kredit BCA sudah mencapai Rp 62 triliun per hari ini. "BCA mencairkan kredit KPR Rp 2 triliun per bulan, dan pelunasan cicilan sekitar Rp 1,6 triliun per bulan. Artinya, kredit bersih sekitar Rp 400 miliar per bulan," terangnya. KPR ini menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit BCA yang ditargetkan sebesar 10%-11% di tahun ini.
Sementara itu, Giovani Luciani, Vice President Mortgages Business Departement PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, pihaknya juga memiliki penawarkan KPR untuk bunga fix sebesar 8,5% selama 5 tahun untuk nasabah baru, dan bunga floating sekitar 13% pada tahun berikutnya. Dengan bunga KPR single digit ini akan mendatangkan nasabah-nasabah baru KPR.
Tardi, Direktur Ritel Banking Bank Mandiri menuturkan, Bank Mandiri akan mencari nasabah baru pada KPR yang menjadi penopang kredit konsumer. Apalagi, nasabah KPR akan menikmati uang muka lebih rendah dari penerapan aturan LTV yang baru saja diberlakukan oleh Bank Indonesia (BI).
Lanjutnya, kredit untuk perumahan akan tumbuh 18%-20% di tahun 2016. Target KPR tersebut terbilang tinggi karena Mandiri hanya mencatat pertumbuhan 5% atau senilai Rp 27,65 triliun di semester I-2016 dibandingkang posisi Rp 26,34 triliun di semester I-2015.?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News