Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Setelah merealisasikan dana penawaran umum terbatas alias rights issue, modal Bank Windu Kentjana menyentuh angka Rp 1 triliun. Tahun ini, permodalan Bank Windu akan kembali bertambah, seiring hasil kinerja di sepanjang 2013 lalu.
"Seperti hampir semua bank, kemungkinan kami juga akan menahan laba. Tapi, tentunya itu harus melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)," tutur Luiantor Sudarmana, Presiden Direktur Bank Windu, Jumat (14/2).
Dengan permodalan yang ada, Bank Windu semakin mendekatkan diri menuju Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 2, bank dengan modal inti Rp 1 triliun - Rp 5 triliun. Luianto bilang, realisasi pencapaian ke BUKU 2 bisa terjadi pada kuartal pertama atau kedua tahun ini.
Bank Windu, kata Luianto, tidak akan melakukan rights issue maupun penerbitan obligasi tahun ini. "Apalagi, secara umum, target kinerja 2013 kami tercapai," tambah dia.
Selama ini, Bank Windu memang mengandalkan laba ditahan untuk meningkatkan modal. Lihat saja, dari seluruh laba yang tercatat pada 2012 sebesar Rp 94,08 miliar, seluruhnya telah diputuskan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan.
Louianto pernah mengatakan, pihaknya menargetkan bisa mencapai laba sebelum pajak sebesar Rp 123 miliar hingga akhir 2013. "Pendorongnya, adalah tetap fokus pada penyaluran kredit usaha kecil menengah (UKM) dan tidak masuk ke kredit korporasi seperti yang dilakukan perbankan besar," terang Louianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News