Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan di kuartal pertama tahun ini mulai bergerak lebih cepat dibandingkan periode tahun 2017 lalu.
Sejumlah bankir optimistis, kredit yang mulai tumbuh ini akan terus berlanjut hingga ke akhir tahun 2018. Salah satunya yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN yang mengungkap proyeksi pencapaian kredit perseroan masih sesuai dengan target.
Direktur Risiko, Strategi, dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan per akhir Maret 2018 proyeksi pertumbuhan kredit telah mencapai 21%.
"Apabila dibandingkan dengan target akhir tahun yaitu di atas 23% maka peluang kredit mencapai target masih cukup besar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (8/4).
Pertumbuhan kredit BTN yang dinilai mencapai 21% tercatat lebih tinggi dibandingkan realisasi pembiayaan kuartal I 2017 yang tumbuh 18,71%. Bank bersandi emiten BBTN ini mengatakan pencapaian ini salah satunya ditopang oleh kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi.
Kinerja positif ini dinilai BTN sejalan dengan dukungan BTN dalam program pemerintah yaitu satu juta rumah. Pun, bila dirinci pertumbuhan kredit konvensional BTN telah tumbuh tinggi yakni di atas 18%, sementara untuk pembiayaan syariah BTN tercatat mulai menanjak ke level 26% di akhir kuartal I 2018.
Bila dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu, kredit konvensional BTN melaju sedikit lebih cepat tahun ini dari 17,94% per akhir Maret 2017. Di sisi lain, pembiayaan syariah sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan kuartal I 2017 yang sempat naik 27,43%.
Selain BTN, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebelumnya juga menyatakan permintaan kredit lebih deras di tahun ini. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja membeberkan realisasi kredit kuartal I 2018 tumbuh sebesar 14,9%.
Kredit BCA ini antara lain didorong permintaan kredit segmen konsumsi dan korporasi. Hal ini pun menurut Jahja, memberi sinyal positif akan membaiknya pertumbuhan kredit pada kuartal berikutnya.
Gambaran saja, pada akhir kuartal I 2017, total kredit yang disalurkan BCA tercatat sebesar Rp 409 triliun alias hanya tumbuh 9,4%. Memakai asumsi pertumbuhan sebesar 14,9%, maka total kredit BCA per Maret 2018 mencapai Rp 469,94 triliun.
Kata Jahja, segmen korporasi pada awal tahun ini menunjukkan peningkatan permintaan paling besar, salah satunya didorong oleh kredit infrastruktur.
Pihaknya memprediksi, permintaan akan mulai terkerek pada kuartal II 2018. "Infrastruktur sudah mulai. LRT dan yang lain mulai ada. Mungkin April atau Mei," imbuhnya.
Akhir tahun lalu, portofolio kredit bank swasta nomor wahid di Indonesia ini naik 12,4% (yoy) menjadi Rp 468 triliun, berkat kenaikan penyaluran di semua segmen.
Antara lain, kredit korporasi tumbuh 14,5% menjadi Rp 177,3 triliun. Kredit konsumer turut tumbuh 12,1% menjadi Rp 122,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News