kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bankir dan OJK sepakat kredit korporasi masih punya ruang untuk tumbuh


Kamis, 26 November 2020 / 16:00 WIB
Bankir dan OJK sepakat kredit korporasi masih punya ruang untuk tumbuh
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di Bank Central Asia (BCA), BSD, Tangerang Selatan, Jumat (3/4).


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

Ke depan, pihaknya akan terus mendorong penyaluran kredit ke segmen tersebut. Hanya saja, BCA memilih untuk memberikan kredit lebih berhati-hati di tengah pandemi. 

"Perseroan tetap optimis bahwa geliat perekonomian di Indonesia akan bangkit kembali seiring dengan pemulihan yang saat ini mulai berjalan disertai dengan penerapan protokol kesehatan dan berbagai kebijakan strategis dari regulator dan otoritas perbankan," imbuh Vera. 

Senada, Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Rudi As Aturridha menjelaskan kredit korporasi saat ini tumbuh positif. Tercermin dari realisasi pada akhir September 2020 yang mencapai Rp 313,6 triliun, naik 4,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

"Melihat tren yang terjadi pada triwulan terakhir tahun lalu, kami berharap bisa mengeksekusi potensi-potensi pembiayaan yang masih terbuka," katanya. 

Baca Juga: Begini saran ketua OJK agar permintaan kredit bisa naik

Adapun, sektor-sektor yang bakal didorong oleh perseroan antara lain telekomunikasi, FMCG, serta sektor farmasi dan jasa kesehatan yagn dinilai lebih kebal dari dampak pandemi Covid-19. 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) pun meyakini kredit korporasi punya ruang yang cukup untuk tumbuh. Meski begitu, bila merinci pada laporan keuangan perseroan, realisasi kredit korporasi BRI memang turun 6,94% yoy menjadi Rp 182,3 triliun. 

Hal ini disebabkan menurunnya realisasi kredit untuk perusahaan plat merah (BUMN) sebanyak 14,77% pada akhir September 2020 lalu. Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan, penurunan itu terbilang wajar. 

Pasalnya, fokus bisnis BRI saat ini adalah segmen UMKM, terlihat dari portofolio kredit UMKM BRI yang mencapai 80% dari total kredit perseroan. "Ke depan porsi itu pun akan kami tingkatkan hingga 85%. Di sisi lain, BRI akan tetap menyalurkan kredit korporasi namun pertumbuhannya tidak akan setinggi kredit UMKM," pungkas Aestika. 

Selanjutnya: Dongkrak permintaan kredit, begini saran OJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×