kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bankir melihat potensi KTA bisa menggeliat di sisa tahun 2021


Minggu, 12 September 2021 / 19:15 WIB
Bankir melihat potensi KTA bisa menggeliat di sisa tahun 2021


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir melihat bisnis kredit tanpa agunan (KTA) memiliki prospek lebih baik hingga penghujung 2021. Terlebih, kredit berbasis gaji atau payroll ini lemah darah tahun lalu.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) misalnya, optimistis KTA mampu tumbuh positif hingga akhir tahun.  Mengingat KTA BRI mendominasi total penyaluran kredit konsumer BRI dengan komposisi mencapai 70,3% per Juni 2021.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto bilang KTA BRI yang dikenal sebagai Briguna tumbuh 1,8% year on year (yoy) dari Rp100,8 triliun menjadi Rp 102,6 triliun.  “BRI terus berinovasi untuk selalu memberikan kemudahan bagi nasabah dalam pengajuan kredit. Dengan digitalisasi yang dilakukan semakin memudahkan masyarakat untuk dapat mengakses layanan BRI,” ujar Aestika kepada KONTAN pada Jumat (10/9). 

Lanjutnya, pengajuan Kredit Briguna, dapat diakses melalui aplikasi BRISPOT yang dapat didownload melalui Google Play Store. Selain itu BRI memiliki strategi dengan bundling dengan rekening payroll serta penguatan di collection system.

Baca Juga: Dorong inovasi digital di segmen KPR, perbankan kembangkan aplikasi properti

Secara kualitas, KTA menjadi lini bisnis dengan non performing loan (NPL) terendah pada segmen konsumer. NPL KTA BRI terjaga di level 1,13% per Juni 2021.

Direktur CIMB Niaga (BNGA) Lani Darmawan juga melihat bisnis KTA cukup potensial hingga akhir tahun. Terlebih, CIMB Niaga baru saja meluncurkan produk KTA baru berbasis payroll, Kasbon. 

Produk teranyar ini berupa talangan kepada nasabah hingga gajian. Ia masih memantau kinerja produk KTA baru ini. “Jadi CIMB Niaga punya dua jenis KTA. Bisa reguler yang masa pinjaman bisa hingga 3 tahun atau hanya untuk talangan sampai gajian,” jelas Lani kepada KONTAN. 

Ia mengaku, bisnis KTA belum pulih pada paruh pertama 2021. Maklum, CIMB Niaga tengah menerapkan filter untuk pengajuan kredit seiring kondisi pandemi telah mempengaruhi kemampuan bayar masyarakat.

Direktur Keuangan Bank Negara Indonesia Novita widya Anggraini juga melihat kredit berbasis payroll bisa diandalkan ke depannya. Terlebih, pada semester 1-2021, kredit BNI ditopang oleh perusahaan blue chip swasta, kredit usaha rakyat (KUR) dan KTA. 

Baca Juga: Pembiayaan sepeda motor oleh multifinance masih menurun

BBNI mampu mencatatkan penyaluran KTA senilai Rp 32,7 triliun hingga kuartal kedua 2021. Nilai itu tumbuh 19,6% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 27,4 triliun. 

Sedangkan Direktur Bank Permata Djumariah Tenteram berharap kredit masih akan tumbuh seiring pelonggaran PPKM yang terus dilakukan oleh pemerintah. Ia bilang kredit konsumer seperti KTA dan kredit pemilikan rumah (KPR) masih mampu tumbuh optimal. Ia berharap KTA bisa tumbuh optimal karena kita bisa bantu cash flow bagi pengusaha kecil.

Selanjutnya: Tak cuma bank besar, BPD juga berencana menggarap bisnis paylater

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×