Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati pertumbuhan kredit perbankan masih ditopang oleh kredit konsumer dan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso bilang kredit segmen ini tumbuh 1,93% year on year (yoy) per Juli 2021 menjadi Rp 1.100,4 triliun.
Ia berharap pertumbuhan kredit UMKM bisa mendorong pertumbuhan kredit korporasi ke depannya. Utamanya, bagi korporasi terkait pariwisata, hotel, dan penerbangan yang masih terdampak karena pengetatan mobilitas.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) mencatatkan kredit UMKM hingga akhir Agustus 2021 tercatat tumbuh positif. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto bilang penopang utama pertumbuhannya masih pada segmen mikro yang mampu tumbuh 15,5% yoy.
“BRI optimis hingga akhir tahun 2021 kinerja kredit UMKM BRI mampu mencatatkan pertumbuhan positif. Beberapa faktor yang mendasari optimisme tersebut diantaranya adalah kondisi pandemi yang kian terkendali sehingga aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat yang berangsur pulih,” ujar Aestika kepada KONTAN pada Selasa (21/9).
Baca Juga: BPKH lakukan kajian untuk menjadi investor Bank Muamalat
Lanjutnya, saat ini BRI telah memiliki sumber pertumbuhan baru seiring dengan terbentuknya Holding Ultra Mikro pada 13 September 2021 yang lalu. Ia menilai, keberadaan ekosistem ultra mikro tentu diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan pinjaman ketiga entitas bagi anggota holding mulai dari BRI, Pegadaian hingga PNM.
Lain halnya dengan Bank Sumut yang melihat adanya terkoreksi penyaluran kredit UMKM. Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar bilang penyaluran kredit UMKM tercatat Rp 2,042 triliun dengan jumlah debitur 10.349 debitur per Agustus 2021.
“Adapun kredit UMKM pada Agustus 2020, sebesar Rp 2,2 triliun dengan jumlah debitur 12.349 Faktor-faktornya antara lain dampak pandemi yang masih melambatkan sektor usaha,” katanya kepada KONTAN.
Namun Bank Sumut masih melihat prospek usaha di sektor kecil dan menengah terlebih kebijakan PPKM yang mulai diperlonggar sehingga mampu kembali menggerakkan sektor usaha kecil dan menengah di Indonesia khususnya Sumatera Utara
General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil Bambang Setyatmojo bilang BNI fokus dalam mendukung perkembangan UMKM melalui penyediaan pembiayaan. Pada kuartal kedua 2021, porsi pembiayaan UMKM BNI sebesar 20,7% dari total pembiayaan yang ada dengan UMKM yang telah menerima kredit sebesar 377.000. Jumlah itu meningkat 15% dibandingkan dengan jumlah UMKM yang dibiayai hingga Desember 2020.
Baca Juga: Bisnis milik konglomerasi Astra, Sinar Mas, dan Salim kian besar di industri keuangan
“Hingga akhir tahun 2021, BNI optimis UMKM dapat bergerak progresif dan bangkit melalui masa pandemi ini. BNI tentu melihat hal tersebut sebagai peluang yang sangat besar baik dari segi pembiayaan termasuk layanan perbankan lainnya. BNI berkomitmen akan terus mendampingi UMKM dan menyediakan layanan perbankan terbaik bagi UMKM,” paparnya kepada KONTAN.
Salah satu upaya BNI memacu kredit UMKM dengan gencar menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) yang tercatat naik 60% yoy pada Agustus 2021. Penyaluran kredit murah itu diberikan sebanyak 51,5% kepada sektor produktif yang didominasi pada sektor pertanian.
Selanjutnya: Dipimpin East Ventures, komunal raih pendanaan Rp 30 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News