Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Senada, Wealth Management Head PT Bank OCBC NISP Tbk Juky Mariska juga memprediksi bunga deposito bakal menurun. Hal ini menurutnya sejalan dengan melonggarnya likuiditas bank dan adanya proyeksi penurunan suku bunga acuan BI.
"OCBC NISP melakukan penyesuaian bunga deposito dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti likuiditas, kondisi industri dan kebijakan suku bunga acuan," terangnya.
Baca Juga: BI beri bunga 1,5% buat penempatan GWM oleh perbankan
Adapun, bunga deposito OCBC NISP dalam sebulan terakhir memang terbilang stabil. Per posisi 29 Mei 2020 rata-rata bunga tenor 6 bulan dan 12 bulan ada di level 5,18% dan 5,5% turun dari 5,4% dan 5,3% dari posisi akhir April 2020.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Vera Eve Lim mengatakan pihaknya terus menurunkan suku bunga deposito. Menurut data perseroan, secara rata-rata per Juni 2020 bunga deposito BCA ada di kisaran 3,95% pa, turun dari 4,10% pa pada periode sebelumnya.
"BCA turut serta mendukung stabilitas sistem keuangan dengan menetapkan kebijakan, termasuk suku bunga yang sesuai dengan kondisi pasar dan dengan mempertimbangkan aspek kompetitif," terangnya.
Sebelumnya pada (15/5) lalu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi suku bunga simpanan bank akan terus menurun secara terbatas sejalan berakhirnya langkah pemangkasan suku bunga kebijakan di periode Maret 2020 lalu.
Baca Juga: Fitch menurunkan peringkat Bank Permata (BNLI) setelah ganti pemilik
Adanya pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) juga sedikit banyak akan mendorong likuiditas jangka pendek perbankan cukup longgar. Kendati demikian, LPS menyebut penurunan suku bunga ini patut dicermati sebab terdapat beberapa faktor risiko yang tendensinya meningkat seperti kebutuhan nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News