Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal II-2019 diprediksi suku bunga kredit bakal terkerek. Bank Indonesia (BI) dalam Survei Perbankan menyatakan kenaikan ini terjadi seiring dengan kenaikan suku bunga dana perbankan.
Bank Sentral memperkirakan, berdasarkan jenis kreditnya, peningkatan bunga kredit akan terjadi pada kredit konsumsi dan kredit modal kerja. Pada kuartal II-2019 suku bunga kredit konsumsi dan kredit modal kerja diperkirakan meningkat masing-masing sebesar 6 basis poin (bps) dan 1 bps menjadi 12,91% dan 13,38%. Sementara suku bunga kredit investasi justru diproyeksi turun sebesar 4 bps dibandingkan kuartal I-2019 menjadi 11,51%.
Meski diramal naik, Direktur Utama PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) Agus Noorsanto mengatakan tahun 2019 ini suku bunga kredit akan cenderung stabil. Sebab, pasca pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019, kondisi politik bakal lebih kondusif yang akan tercermin pada iklim ekonomi dan investasi yang membaik.
Di sisi lain, tingkat suku bunga acuan BI di tahun ini diramal tidak akan naik lagi yang artinya perbankan juga tidak harus menyesuaikan tingkat bunga dana dan kredit.
"Tahun 2019 kecenderungannya suku bunga kredit stabil. BI juga diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga acuan," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (23/4).
Sementara itu, Agus mengatakan sejak Mei 2018 lalu BRI Agro sudah menyesuaikan tingkat bunga kreditnya. Setidaknya sejak Mei sampai akhir Desember tahun lalu anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini sudah menaikkan bunga kredit rata-rata sebanyak 25 bps-50 bps.
"Kenaikan tersebut dipicu oleh kenaikan tingkat suku bunga simpanan dan suku bunga acuan BI yang naik," terangnya.
Sekadar informasi saja, per Maret 2019 suku bunga dasar kredit (SBDK) BRI Agro berdasarkan segmen kredit korporasi, ritel dan kredit konsumsi (KPR dan Non KPR) berada di posisi 11,8%.
Senada, Direktur Keuangan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Satinder Ahluwalia mengatakan pihaknya juga memproyeksi tingkat suku bunga kredit akan lebih stabil di 2019.
Danamon juga sudah melakukan beberapa penyesuaian tingkat suku bunga dana di tahun 2018 sehingga ruang peningkatan bunga kredit relatif lebih kecil.
"Diharapkan cost of fund (cof/biaya dana) lebih stabil. Karena mulai tinggi itu di bulan Juni-Juli lalu, sekarang sudah stabil," ujarnya.
Di samping itu, kebijakan Bank Danamon di tahun 2018 lalu juga cenderung menahan laju bunga kredit agar tak membebani debitur.
Sebagai catatan, SBDK per Maret 2019 untuk kredit korporasi Danamon berada pada level 10%, kredit ritel 10,5% dan kredit mikro 17%. Adapun untuk kredit konsumsi KPR 10,25% sedangkan non KPR 12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News