kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bankir proyeksi restrukturisasi kredit 2017 turun


Jumat, 03 Februari 2017 / 07:58 WIB
Bankir proyeksi restrukturisasi kredit 2017 turun


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Beberapa bank mencatatkan jumlah kredit yang direstrukturisasi pada 2016 lalu naik cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari dua bank besar yang sudah mempublikasikan laporan keuangan 2016 yaitu BRI dan BNI.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mencatat jumlah kredit yang direstrukturisasi sepanjang 2016 lalu sebesar Rp 37,1 triliun atau naik cukup tajam yaitu 82,56% secara tahunan atau year on year (yoy).

Berdasarkan laporan analyst meeting BRI 2016 disebut, ada dua segmen penyaluran kredit yang banyak dilakukan restrukturisasi pertama adalah komersial dan kedua adalah korporasi non BUMN. Jumlahnya masing-masing adalah 31,5% dan 28,6% dari total kredit BRI yang direstrukturisasi.

Skema restrukturisasi yang dilakukan BRI adalah dengan memperpanjang masa pelunasan kredit dan penjadwalan kembali bunga yang tertunggak.

Haru Koemahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan pada 2017 ini jumlah kredit yang direstrukturisasi diproyeksi akan mengalami penurunan. “Hal ini karena sebagian kredit yang direstrukturisasi akan pindah ke normal,” ujar Haru kepada KONTAN, Jumat (3/1).

PT Bank Negara Indonesia Tbk juga mencatat kenaikan jumlah kredit yang direstrukturisasi cukup besar . Selama 2016 lalu, jumlah kredit yang direstrukturisasi BNI tercatat sebesar Rp 31,4 triliun atau naik 51,7% secara yoy.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2016 yang diserahkan BNI ke bursa, terlihat bahwa ada dua mekanisme yang dilakukan bank berkode BBNI ini untuk melakukan restrukturisasi kredit.

Pertama adalah dengan perpanjangan jangka waitu kredit dan kedua adalah penurunan suku bunga kredit.

Dalam laporan analyst meeting, disebutkan bahwa kredit yang direstrukturisasi dari kategori NPL ini utamanya dikontribusikan dari debitur yang berasal dari sektor komunikasi yaitu sebesar Rp 1,33 triliun.

Secara umum pada 2016,di BNI ada tiga sektor yang utama penyumbang jumlah kredit yang direstrukturisasi yaitu pertama adalah manufaktur, kedua perdagangan hotel dan restoran dan ketiga adalah pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×