Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun pertumbuhan kredit sektor properti tahun ini cukup tinggi, namun bankir harus mewaspadai risiko kredit bermasalah di beberapa sektor kredit properti.
Hal ini bisa dilihat dari data Bank Indonesia (BI) pada Februari 2018. Meskipun pertumbuhan kredit rumah tapak dan apartemen cukup tinggi masing-masing 11,81% year on year (yoy) dan 26,25% yoy, namun menyimpan risiko kredit yang perlu diwaspadai.
Dua bisnis properti yang memiliki risiko kredit yang paling tinggi adalah kredit pemilikan rumah susun tipe sampai 21 meter persegi (m²) dan kredit pemilikan ruko atau rukan. Kredit rumah susun tipe 21 m² mempunyai NPL paling tinggi yaitu 6,25%.
Angka NPL ini naik dari periode 2017 yaitu 4,47%. Pada awal tahun 2018 ini NPL apartemen ini menyentuh rekor dalam enam tahun terakhir yaitu pada Januari 2018 mencapai 6,32% kemudian turun 6,25% pada Februari 2018.
Sedangkan untuk NPL pemilikan ruko atau rukan juga mempunyai NPL tertinggi kedua setelah apartemen yaitu 4,84%. Angka NPL ini lebih tinggi dari NPL ruko pada periode sama 2017 4,27%.
Jika dilihat enam tahun terakhir, NPL ruko dan rukan pada Februari 2018 ini bisa dibilang mencetak rekor tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Haryono Tjahjarijadi, Direktur Utama Bank Mayapada mengatakan NPL properti terutama ruko dan apartemen tipe 21 ini karena permintaannya turun. "Karena permintaan properti hunian dan komersial turun maka secara umum akan tumbuh masalah cashflow bagi pengusahanya," kata Haryono kepada kontan.co.id, Senin (16/4).
Tidak ada jalan lain bagi debitur properti harus bisa menghasilkan cashflow untuk paling tidak melakukan kewajiban untuk membayar bunga.
Lani Darmawan Direktur Konsumer CIMB Niaga bilang saat ini portofolio apartemen bank lebih sedikit dibandingkan KPR. "Apalagi ruko, dan KPA rata rata masih disegmen yang lebih tinggi," kata Lani kepada kontan.co.id, Senin (16/4).
CIMB Niaga mengaku tidak terekspose NPL di dua bisnis properti ini. Ini karena fokus utama Bank CIMB Niaga adalah di KPR tapak. Tambok Parulian Setyawati Simanjuntak, Direktur Retail Banking bilang secara umum NPL properti di BNI relatif aman di kisaran 2,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News