kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bankir yakin biaya dana bisa terus turun, ini pendorongnya


Sabtu, 24 April 2021 / 11:05 WIB
Bankir yakin biaya dana bisa terus turun, ini pendorongnya


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suku bunga yang terus melandai seiring dengan menyusutnya bunga acuan Bank Indonesia (BI) membuat biaya dana perbankan diprediksi melandai. 

Menurut data survei perbankan Indonesia yang dirilis bank sentral, posisi biaya dana alias Cost of Fund (CoF) di kuartal I 2021 sudah turun menjadi 4,24%. 

Realisasi itu jauh lebih baik dibandingkan posisi di kuartal I 2020 lalu yang sempat menembus 5,60%. Bahkan menjadi yang terendah dalam beberapa tahun terakhir. Bagaimana tidak, data BI mencatat per Februari 2021 rata-rata tingkat bunga deposito perbankan sudah ada di level 3,88%. Turun sedikitnya 1% dari periode setahun lalu. 

Baca Juga: Pendapatan bunga naik, laba BTN ikut terkerek pada awal tahun 2021

Apalagi, kredit di bulan Maret 2021 masih terkontraksi sebesar -4,31% secara year on year (yoy). Sementara tingkat dana pihak ketiga (DPK) perbankan tetap tumbuh 9,2% secara yoy. 

Di samping itu, hampir sebagian bank kini berlomba untuk meningkatkan dana murah atau current account and saving account (CASA). Tercatat hingga Februari 2021 rasio CASA perbankan ada di level 51,1% dengan total nilai mencapai Rp 3.721,6 triliun.

Melihat fakta-fakta tersebut, BI dalam surveinya pun meyakini di kuartal II 2021 tingkat CoF masih bisa menurun di level 4,37%. Jauh lebih rendah dibandingkan ekspektasi di kuartal I 2021 yang kala itu mencapai 4,71%. 

Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id sepakat kalau posisi biaya dana kian menciut. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya mengatakan di kuartal I 2021, posisi CoF telah melandai ke level 3,67% dari 5,28% pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Outstanding restrukturisasi kredit BTN capai Rp 58,9 triliun hingga Maret

Direktur Distribution & Retail Funding BTN Jasmin mengatakan, penurunan tersebut sejalan dengan penurunan suku bunga acuan dan pengelolaan likuiditas yang terjaga baik.

"Strategi kita menurunkan biaya dana tahun ini adalah bagaimana cara untuk meningkatkan rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) dari tabungan," kata Jasmin dalam paparan kinerja BTN kuartal I 2021, Kamis (22/4).

Di samping itu, pada kuartal pertama tahun ini BTN mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 33,01% yoy menjadi Rp 294,91 triliun. Tabungan tercatat tumbuh 4,29%, giro 33,91% dan deposito tumbuh sebesar 41,44%.

Jasmin mengatakan, tabungan masih tumbuh kecil karena perseroan masih membenahi struktur pendanaan tersebut dan membenahi produk-produk untuk mendorong pergeseran dari dana mahal ke dana murah. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×